Search

Muswil LIM Jawa Tengah Menuju Dakwah Yang Membumi dan Partisipatif
Oleh : Akhmad Sururi ( Alumni PP Lirboyo angkatan tahun 2000 )

Majalahaula.id – Forum tertinggi Musyawarah Wilayah LIM ( Lembaga Itihadul Mubalighin ) tingkat Propinsi Jawa Tengah telah selesai kemarin di Kab Boyolali dengan memilih Agus Chalim Abdurrahman sebagai Ketua LIM masa depankhidmat 2024 – 2029. Kepengurusan yang terbentuk dalam forum tersebut akan melaksanakan program LIM Jawa Tengah untuk lima tahun kedepan. Kita berharap besar lima tahun kedepan peran LIM Jawa Tengah semakin membumi dan banyak dirasakan manfaatnya oleh umat dalam kehidupan beragama.

Tema yang diusung dalam muswil LIM dengan tajuk “Menata Niat, Membakar Semangat Untuk Kedepan Lebih Baik”, sangat relevan dengan eksistensi LIM yang digawangi oleh komunitas alumni Lirboyo yang masih muda. Kita butuh menata niat sebagaimana dawuh Mbah Yai Anwar saat penulis ngaji bulan ramadhan. Dengan pesan berulangkali Beliau menyampaikan ” sing penting noto ati “. Pesan ini tentu sarat makna sebagai titik tolak dalam pergerakan dakwah untuk anggota LIM.

Baca Juga:  Pesantren Andalusia di Solok Selatan Punya BLK

Bagi yang masih mondok ” noto ati ” bermakna agar mencari ilmu diniati untuk mencari ridlo Alloh, tidak untuk mencari kehormatan atau jabatan setelah nanti pulang ke rumah ( menjadi alumni ). Bagi alumni yang sudah bergerak dalam perjuangan dakwah di tengah masyarakat pesan “noto ati ” bermakna agar dalam berdakwah diniati tulus dan ikhlas sebagai bagian dari melaksanakan hadis yang artinya, ” sampaikan dariku ( Nabi Muhammad ) walau hanya satu ayat.

“Noto ati ” ( menata hati ) dengan menata niat untuk semua alumni dalam berkhidmah kepada masyarakat terkhusus pasukan LIM Jawa Tengah untuk lima tahun kedepan. Niat menjadi komitmen awal dalam beribadah dan berjuang. Oleh karena itu barisan alumni muda yang tergabung dalam pasukan LIM memiliki komitmen bersama untuk mengembangkan dakwa pesantren dalam rangka mempertahankan, mengembangkan dan melestarikan ajaran ahlussunah wal jamaah.

Setelah menata niat dilanjutkan dengan membakar semangat yang menjadi ciri khas anak muda. Semangat dalam berdakwah akan menjadi kekuatan kekuatan dalam mengembangkan ajaran dan nilai pesantren. Kita tidak boleh patah arang menghadapi tantangan dan problematika kehidupan masyarakat yang diperhadapkan dengan nilai nilai keagamaan. Disinilah agama hadir untuk menjawab problematika dan tantangan masyarakat di era global.

Baca Juga:  Giliran Ansor Kota Semarang Bagikan Ribuan Takjil

Kita berharap LIM Istiqomah bergerak dalam mendakwahkan Islam yang ramah untuk mewujudkan masyarakat yang damai dan tentram. Wajah Islam yang damai terus menerus kita gelorakan di tengah tengah masyarakat. Hal ini sangat penting sebagai langkah antisipatif masuknya pemahaman Islam garis keras. Oleh karena itu semangat bersama yang dilandasi dengan niat yang tulus menjadi modal utama untuk menggerakkan LIM secara struktural.

Menata niat dengan semangat yang tinggi untuk mewujudkan pergerakan LIM kedepan lebih baik diperlukan inovasi dalam berdakwah. Segmentasi sosiologis dakwah yang variatif menuntut pola dakwah yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Bagi masyarakat pedesaan cara dakwahnya tentu berbeda dengan masyarakat perkotaan. Begitu juga audiens dakwah dari komunitas muda tentu berbeda dengan golongan orang orang yang sudah berusia.

Baca Juga:  Raih Berkah di 2024, Muslimat NU Sumenep Gelar Khatmil Qur'an dan Tumpengan

Tampilnya komunitas alumni muda di LIM dengan pergerakan dakwah diharapkan dapat memiliki inovasi yang dapat menciptakan dakwah partisipatif. Kompetensi anak muda yang penuh semangat akan melahirkan metode dakwah di era medsos untuk generasi Z. Sehingga generasi Z dapat merasakan beragama bukan pada tataran ritual. Lebih dari itu agar generasi Z memandang bahwa sesungguhnya beragama menjadi keniscayaan sebagai manusia.

Oleh karena itu dengan jargon ” kedepan lebih baik ” , Lembaga Itihadul Mubalighin ( LIM ) Jawa Tengah setelah Muswil kemarin segera untuk mengimplementasikan program lima tahun kedepan lebih baik. Kehadiran LIM diharapkan akan mewarnai beberapa segmentasi sosial yang sangat membutuhkan kehadiran pemahaman keagamaan. Dengan demikian pergerakan dakwah diperlukan jaringan yang bisa menyambungkan dengan sekian segmen sosial di tengah tengah masyarakat. (Rep.M.jhdi)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA