Search

Tingkatkan Sinergitas, PC LFNU dan BHR Situbondo Intip Posisi Hilal Dengan Teleskop Jerman

Majalahaula.id – Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PC LFNU) Situbondo bersinergi dengan Badan Hisab Rukyat (BHR) Situbondo melaksanakan pemantauan rukyatul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1445 H di Pelabuhan Kalbut Desa Semiring Kecamatan Mangaran pada Selasa sore (9/4/2024).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Situbondo H. Fandi, S.Ag., M.H.I. menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi atas upaya Pemerintah Kabupaten Situbondo yang menyediakan dukungan alat rukyatul hilal berupa teleskop canggih yang pengadaannya direalisasikan tahun anggaran 2024 dan mampu melakukan pengamatan bulan maupun objek lainnya secara otomatis.

Persiapan Pelaksanaan Rukyatul Hilal oleh Ketua BHR Situbondo Irpan Hilmi, S.Pd.,M.P. (batik) bersama Sekretaris LFNU Situbondo Heri Junaidi, S.Sos.(rompi)

Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan, S.H.,M.H. menyampaikan bahwa teleskop buatan Jerman ini sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk melayani umat dengan baik.

Baca Juga:  Kompak, Ribuan Warga Hadiri Istighatsah Ranting NU-Ansor di Batuputih

“Dalam pemantauan hilal nanti semoga tidak ada perbedaan dalam penentuan awal Syawal, namun kalaupun ada perbedaan untuk tidak mempertajam perbedaan. Akan tetapi lebih mengedepankan untuk tetap saling menghargai dan menghormati atas setiap keputusan yang diambil,” pintanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan, S.H., M.H. memberikan sambutan

“Walaupun ketinggian bulannya atau ketinggian hilal haqiqi sudah di atas rata-rata, 6.3 derajat. Sebenarnya bisa diobservasi karena cuaca yang tidak memungkinkan jadi pada sore ini tidak bisa teramati hilal di Pelabuhan Kalbut sampai dengan ghurub hilal jam 17.48 WIB, ternyata tidak dapat mengobservasi hilal. Karena memang kondisi cuaca yang tertutup awan tebal, jadi tidak bisa teramati,” kata Ketua BHR Situbondo Irpan Hilmi, S.Pd.,M.P. Dia berharap daerah lain yang juga tengah melakukan pemantauan, bisa melihat rukyatul hilal.

Baca Juga:  PW IPNU Kalimantan Barat Gelar Pelatihan Literasi Digital

“Mekanisme penentuan awal bulan syar’iyyah melibatkan rukyatul hilal, setelah menggunakan metode hisab ephemeris untuk mengolah data matahari dan data bulan saat terjadi konjungsi, sebagai upaya prediktif. Rukyatul hilal merupakan verifikasi untuk melengkapi persyaratan ilmiah dalam konteks saintifik dan syar’iyyah dalam konteks keagamaan,” jelas Ketua PCNU Situbondo Dr. KH A. Muhyiddin Khotib, M.H.I., ketika ditemui di sekitar lokasi pemantauan hilal.

Ketua PCNU Situbondo Dr. KH. A. Muhyiddin Khotib, M.H.I. memimpin doa

“Yang kita lakukan pada sore hari ini adalah rukyatul hilal, kita melihat secara langsung dengan penglihatan mata atau dengan penggunaan bantuan alat. Namun karena mendung hilal tidak terlihat karena tertutup awan,” jelasnya.

Usai Rukyatul Hilal Awal Syawal 1445 H / 2024 M, Sekretaris LFNU Situbondo Heri Junaidi, S.Sos. photo bareng dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan, S.H.,M.H. (batik)

Secara organisasi, Kyai Muhyiddin menegaskan bahwa PCNU Situbondo akan menunggu keputusan dari Sidang Isbat Pemerintah yang digelar oleh Kementerian Agama RI juga bertujuan untuk mengurangi perbedaan dan menyatukan sikap kebersamaan di antara elemen masyarakat dalam menentukan awal bulan Syawal dan di internal NU melalui Ikhbar PBNU yang melibatkan penerimaan laporan rukyatul hilal dari berbagai titik pantau hilal di seluruh Indonesia. (hj)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA