Majalahaula.id – Upaya mengantisipasi kejadian tak diinginkan di Arafah terus dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi, salah satunya memberlakukan kebijakan ketat dan menerbitkan smartcard (kartu pintar) bagi jamaah haji legal.
Hal tersebut dijelaskan oleh ketua Dewan Direksi Perusahaan Mashariq Dzahabiyah (perusahaan penyedia layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina), Muhammad Amin Indragiri saat Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (26/3/2024).
“Akan diberlakukan smart card bagi jamaah haji resmi, jamaah haji nanti diperiksa ketika memasuki pintu Arafah,” jelas Muhammad Amin Indragiri.
Menurutnya itu dilakukan dalam rangka meminimalisir jamaah haji ilegal, yakni jamaah haji tanpa mengantongi visa haji.
Terkait program haji ramah lansia yang diusung Kemenag, Muhammad Amin Indragiri menjelaskan, pihak Mashariq sudah melakukan kerjasama dengan seluruh pihak di Arab Saudi, baik dengan Kementerian Haji maupun lembaga lain, untuk bersama-sama meningkatkan layanan, tak terkecuali jamaah haji lansia.
Perusahaan Mashariq disebutnya menjajaki kerjasama dengan layanan transportasi untuk menyediakan bus khusus lansia.
Upaya lain Mashariq untuk jamaah haji Indonesia, tahun ini bekerja sama dengan perusahaan di tanah air untuk menyediakan makanan siap saji.
“Penyediaan makanan cepat saji untuk meningkatkan layamanam termasuk menghindari keterlambatan distribusi makanan,” jelasnya.
Muhammad Amin Indragiri juga membeberkan kabar gembira bagi jamaah haji Indonesia, tahun ini semua jamaah haji bisa dimasukkan seluruhnya ke wilayah mina.
“Tidak akan ditemui lagi jamaah haji yang tinggal di wilayah jauh, semuanya akan ditempatkan di Mina Syar’i,” imbuhnya.
Dirinya mengaku senang diundang menemui seribuan petugas PPIH Arab Saudi.
“Saya senang hari ini awalan yang baik kerjasama dengan Indonesia, saya bisa memberikan training, pengalaman dan perkembangan terkini dengan petugas haji yang banyak,” imbuhnya.