Search

Mentan Bakal Lakukan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa

Majalahaula.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa. Hal tersebut dilakukan untuk menekan dampak El Nino berkepanjangan sekaligus untuk menggenjot produktivitas pertanian.

 

“Anggarannya ABT (anggaran biaya tambahan), itu Rp 5,8 triliun,” kata Amran Sulaiman ketika ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa, 19 Maret 2024.

 

Upaya pompanisasi tersebut, kata Amran Sulaiman, dilengkapi pemberian benih bibit unggul untuk petani. Pengalokasian benih bibit gratis itu ditujukan untuk lebih dari 2 juta hektare padi dan 2 juta hektare jagung.

 

Sebagai contoh soal upaya pompanisasi, teranyar Amran menginstruksikan agar gerakan pompanisasi di Kabupaten Bojonegoro dilakukan secara maksimal. Ia meminta kepala dinas dan pihak terkait  melakukan mengecek sungai-sungai besar yang tidak pernah surut disaat musim kering. Setelah itu, memasifkan pemasangan pompa.

Baca Juga:  Jihad Santri Zaman Sekarang dalam Bidang Keilmuan

 

Amran mengatakan air dari sungai-sungai tersebut selanjutnya dialirkan pada lahan-lahan sawah dengan indeks pertanamannya satu atau maksimal dua kali setahun.

 

“Yang harus dicari adalah sungai yang tidak pernah kering. Ini boleh. Jadi yang tanam 1 kali cari dan yang tanam 2 kali cari sehingga bisa tanam 3 sampai 4 kali,” kata Amran Sulaiman saat meninjau gerakan tanam padi di Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Senin, 18 Maret 2024, dikutip dari siaran pers Kementerian Pertanian.

 

Lebih lanjut, Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi menjadi solusi cepat karena saat ini tidak semua daerah diguyur hujan. Walhasil, masih ada daerah-daerah kering akibat dilanda El Nino gorila alias musim kering ekstrem yang berujung pada darurat pangan.

Baca Juga:  Hari Ini, Gus Yahya Raih Doktor Kehormatan dari UIN Yogyakarta

 

Untuk mendukung upaya tersebut, kata Amran, semua pihak harus terlibat. Mulai dari TNI, Polri, Kejaksaan, petani, hingga dukungan langsung dari Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) yang memiliki peta wilayah sungai berair dan sawah kering.

 

“Yang pasti kita harus efisien dan efektif. Bahkan dari BPWS, sudah sepakat ya 200 pompa digunakan dan keluar. Nah bapak ibu sekalian, ini dicek baik-baik berapa pompa yang dibutuhkan untuk menaikkan indeks tanam,” kata Amran Sulaiman. (Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA