Search

Rentetan Gempa Guncang Bayah Banten, Tak Berpotensi Tsunami

Majalahaula.id –  Gempa kembali terjadi di Bayah, Banten. Gempa kali ini berkekuatan magnitudo (M) 4,2. BMKG memastikan bahwa guncangan gempa yang terjadi beberapa kali tersebut tidak berpotensi tsunami.

 

“Tidak berpotensi tsunami. Gempa Mag:4.2, Lok:7.64LS, 105.95BT (85 km BaratDaya BAYAH-BANTEN),” tulis BMKG dalam akun X-nya, Ahad (25/2/2024).

 

Gempa kali ini terjadi pukul 22.11.54 WIB. Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer. “Disclaimer: informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” jelasnya.

 

Bayah sudah enam kali diguncang gempa malam ini. Gempa pertama kali terjadi sekitar pukul 20.07 WIB dengan magnitudo 5,7. Gempa kedua terjadi pada pukul pukul 20.34 WIB dengan kekuatan M 2,7.

Baca Juga:  Mendarat di Jeddah, 283 Jemaah Haji Khusus Langsung ke Madinah

 

Pada pukul 21.02.06 WIB gempa susulan ketiga terjadi di Bayah dengan kekuatan M 3,1. Gempa susulan keempat terjadi di lokasi tersebut pada pukul 21.32 WIB dengan berkekuatan M 3,4. Gempa susulan kelima terjadi pada pukul 22.04 WIB. Gempa terjadi dengan kekuatan M 5,1.

 

Tak cukup itu, bahkan gempa susulan terjadi hingga sekitar 14 kali. Gempa susulan terakhir terjadi pada kedalaman 13 kilo meter. Gempa Mag:2.6, 25-Feb-24 22:24:25 WIB, Lok:7.52 LS – 105.97 BT (72 km BaratDaya BAYAH-BANTEN).

 

Di waktu yang hamper bersamaan, gempa bumi juga terjadi di Nias Selatan, Sumatera Utara. Gempa tersebut dengan kekuatan magnitudo (M) 4,8 dan ada pada kedalaman 12 kilometer. “Gempa dirasakan magnitudo 4,8,” tulis BMKG melalui akun X-nya, Senin (26/2/2024).

Baca Juga:  Pemburu Satwa di Taman Nasional Way Kanan Ditangkap Polisi

 

Gempa terjadi pada pukul 00.33 WIB. Gempa ada pada titik koordinat 0,63 lintang utara dan 98,52 bujur timur. “Pusat gempa berada di laut 78 km timur laut Nias Selatan,” katanya. (Hb)

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA