Majalahaula.id – Umrah backpacker menjadi salah satu alternatif bagi yang hendak ibadah ke Tanah Suci dengan harga murah. Meski demikian, Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini tetap mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan senantiasa menjaga harga diri bangsa.
Hal ini disampaikan oleh Kiai Cholil dengan berkaca pada pengalaman saat berangkat ke Tanah Suci sendiri. Menurutnya, umrah backpacker yang dilakukannya merupakan pengalaman yang asyik dan nyaman. Untuk itu, menurut Kiai Cholil, jamaah umrah backpacker diimbau untuk mengutamakan mencari tempat tinggal terlebih dahulu. “Karena barangkali ada backpacker, tidak ada tempat tinggalnya. Jangan sampai tinggal di masjid,” katanya di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (19/02/2024).
Kiai Cholil berpendapat, tidak elok rasanya harus mengganti baju dan mandi di masjid. “Siapkan minimal, ada tempat tinggal, sehingga ke masjid dalam keadaan bersih dan tidak kotori masjid,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini mengingatkan masyarakat yang hendak melakukan umrah backpacker agar senantiasa membawa nama baik Indonesia. Diingatkan pula agar jemaah yang sudah di sana dapat kembali pulang ke Indonesia.
Menurut Kiai Cholil, opsi umrah backpacker saat ini sudah didukung oleh kemudahan sistem dan akses. Salah satunya akses visa yang sudah dimudahkan Arab Saudi, izin melakukan umrah dapat menggunakan visa turis. “Kemudahan akses masing-masing dari kita untuk fasilitas di sana itu lebih mudah. Seperti halnya umpamanya akses nyewa hotel, kemudian akses untuk mendapatkan pembimbing, itu sudah tidak terlalu sulit,” katanya.
Untuk itu, pengasuh Pesantren Cendekia Amanah di Kalimulya Depok, Jawa Barat ini mengatakan, umrah backpacker cocok bagi mereka yang memiliki adrenalin untuk menantang diri sendiri dan senang untuk mengembara. Apalagi bisa mendapat pahala juga dari ibadah umrah yang dilakukan.
Sebelumnya, Kerajaan Arab Saudi memberlakukan penerbitan visa elektronik untuk turis di sejumlah negara bisa digunakan untuk tujuan umrah. Indonesia termasuk salah satunya. (Ful)