Majalahaula.id – Sikap tegas disampaikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam menyukseskan seluruh tahapan pemilihan umum. Salah satu yang menjadi perhatian adalah menyerukan tolak politik uang, sehingga kualitas pemilu semakin baik.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Bulukumba, H Hakim Bohari. Bahwa NU setempat telah melakukan penandatanganan kerja sama atau MoU dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan ormas agama lain menyerukan untuk menolak politik uang. “Termasuk khutbah seragam para dai menyampaikan dan mengajak menolak politik uang,” katanya, Kamis (08/02/2024).
Dikemukakan bahwa yang lebih dikedepankan oleh NU adalah politik kebangsaan. Artinya, target NU bukan ingin memenangkan capres tertentu atau calon legislatif tertentu, tapi NU ingin memenangkan rakyat Indonesia. “Oleh sebab itu, cara-cara mempengaruhi pemilih dengan politik uang adalah cara yang tidak bisa diharapkan memenangkan Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa politik uang sangat bertentangan dengan ideologi NU, demokrasi dan norma agama. Apalagi memang ada larangan untuk menggunakan cara menyuap bagi terpilihnya pemimpin dan wakil rakyat. “Karenanya, marilah kita lawan bersama politik uang
tersebut dengan harapan pemilu akan kian bermartabat,” jelasnya.
Seperti dikatahui bahwa Pemilu tahun 2024 akan berlangsung pada 14 Februari mendatang secara serentak di Tanah Air. Dan saat ini KPU Bulukumba sedang mempersiapkan pendistribusian logistik kertas suara.
Para petugas rencanakan pendistribusian kertas suara mulai besok 9 Februari. Pihak KPU Bulukumba juga sudah mengantisipasi kemungkinan cuaca. Seperti menyiapkan mesin genset jika terjadi pemadaman listrik karena terdampak cuaca buruk. Termasuk mengatasi jaringan seluler di area blank spot. Karena di Bulukumba sendiri masih banyak banyak daerah lokasi TPS berada dalam blank spot. (Ful)