Majalahaula.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah tengah menyiapkan pengembangan jaringan gas (jargas) dengan menerapkan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) untuk di Kota Batam.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad mengatakan bahwa pihaknya bersama Kementerian Keuangan telah melakukan studi untuk pengembangan jargas secara KPBU.
“Itu sudah didapatkan skema ekonomi sehingga nanti di dalam jangka waktu beberapa bulan kedepan ini akan dievaluasi kembali untuk nantinya siap untuk di open tender yang pertama ada di Batam. Di Batam itu akan dibuka untuk jargas skema KPBU,” kata Noor dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (23/1/2024).
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi target pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sebesar 2,5 juta sambungan rumah (SR) di 2024 tak akan tercapai.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman. Meski begitu, pihaknya tetap mengupayakan agar terdapat penambahan pembangunan jargas di tahun ini.
“Target tahun ini tak akan mencapai 2,5 juta SR. Tapi kami upayakan ada penambahan jargas di 2024 ini. Dikejar semampunya lah. Yang juga digeber ini bukan hanya dari APBN, tapi dari PGN juga akan bangun 2024 ini tambahan juga,” kata dia usai Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Rencana Kerja 2024 Ditjen Migas, Selasa (16/1/2024).
Sementara itu, Laode menilai keterlibatan swasta dalam pembangunan jargas melalui skema KPBU hingga kini juga belum membuahkan hasil. Padahal skema ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merealisasikan pembangunan proyek jargas.
“KPBU belum ada yang berhasil. Kami baru mau mulai sekitar 300.000 SR. Tapi itu kan butuh 1,5 tahun lagi untuk melelangkan. Nanti dilelangkan. Bisa diikuti BUMN dan swasta,” katanya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan pembangunan jargas untuk rumah tangga dapat mencapai 2,5 juta sambungan rumah pada tahun 2024. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan rencana awal yang ditargetkan sebesar 4 juta SR.