Search

Sinta Nuriyah Wahid Jelaskan Pemimpin Dambaan Rakyat

Majalahaula.id – Seiring dengan tahapan pemilihan umum yang trrus bergulir dan puncaknya akan terpilihnya presiden dan wakil presiden maupun sejumlah wakil rakyat, beberapa kalangan untuk mengetuk hati nurani. Mereka mengingatkan bahwa pemimpin yang diharapkan rakyat adalah dapat membawa kemakmuran, kesejahteraan, dan kebaikan, tidak hanya bagi bangsanya tetapi juga bagi negaranya. Salah prasyarat pemimpin ideal adalah individu yang amanah dan mampu menegakkan keadilan.

“Pikiran dan pandangan saya tetap sama, yang akan menjadi pemimpin yang kita harapkan, bisa membawa kemakmuran, kesejahteraan, dan kebaikan, tidak hanya bagi bangsanya tetapi juga bagi negaranya, adalah orang yang amanah, yang bisa menegakkan keadilan,” katanya pada Konferensi Pers seusai pertemuan antara Gerakan Nurani Bangsa dengan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Kamis (11/01/2024) lalu.

Baca Juga:  KH M Yusuf Chudlori - Sayur Lodeh untuk Kapolri

Ia menegaskan bahwa yang paling penting adalah orang yang menebar kebaikan, terutama memiliki kemampuan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara. Hal ini dikarenakan, seperti yang dipelajari dari sejarah, bahwa negara kita telah dipersatukan oleh Mahapatih Gajah Mada dari Sabang sampai Merauke, membentuk satu negara yang utuh, tidak terpecah belah meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama.

Menurutnya, keutuhan juga harus dijaga, dan Indonesia harus memiliki pemimpin dengan karakteristik tersebut. Artinya, pemimpin yang tidak hanya memikirkan kelompoknya, etnisnya, atau agamanya saja, tetapi mempertimbangkan semua elemen.

 

Ia menekankan bahwa bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang harus dijaga keutuhannya, bersaudara membentuk satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. “Orang yang bisa amanah menjaga keutuhan ini, itulah yang harus kita pilih menjadi pemimpin bangsa,” pungkasnya.

Baca Juga:  Nusron Wahid Kejutan dari Koalisi Besar

 

Perwakilan Gerakan Nurani Bangsa (GNB), yang terdiri dar Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Wahid.

Menteri Agama Republik Indonesia 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan  bahwa GNB bertemu pada titik temu yang sama, yakni komitmen untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah keragaman yang beragam. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA