Search

Kerahkan Ribuan Personel Keamanan, Istighotsah Kubro 2018

SURABAYA – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN), Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur gelar Istighotsah Kubro di Delta Sidoarjo pada Minggu 28 Oktober 2018. Diperkirakan acara tersebut akan dihadiri oleh sejuta umat, khususnya warga Nahdliyin. Mulai dari kalangan ulama, santri, dan masyarakat.

IMG-20181027-WA0065

Dijadwalkan akan hadir dari ulama, kiai dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mulai mustasyar, suriyah hingga tanfidziyah. KH. Ma’ruf Amin diundang sebagai sesepuh NU sedangkan Joko Widodo diundang kapasitasnya sebagai presiden, dan yang menetapkan Hari Santri Nasional.

Sementara untuk mengantisipasi keamanan agar tidak ada oknum yang tidak bertanggung jawab, pihak panitia HSN dan Pemerintah Sidoarjo sudah melakukan koordinasi yaitu menerapkan soal bendera, yang boleh dikibarkan hanya dua bendera yaitu bendera merah putih dan bendera NU. Penerapan itu untuk mengantisipasi terjadinya pembakaran bendera seperti peristiwa HSN di Garut, Jawa Barat, tidak terulang lagi Istidhotsah di Gor Sidoarjo nanti.

Baca Juga:  Seribu Rebana Meriahkan Maulid di MWCNU Paciran

“Kalau ada yang melihat bendera di area istighotsah. Kami sepakat akan berusaha menyikapi dengan baik. Yaitu mengambil dan menyerahkan kepada aparat,” ujar Gus Reza.

Tidak hanya itu, panitia juga mengerahkan personel dari banser dan kepolisian untuk mengawal terus dan menjaga ketat saat acara berlangsung. Mulai kirab santri, sampai pelaksanaan istighotsah kubro selesai.

“Kita kerahkan 15000 personel, banser dan 1870 kepolisian, 100 Pagar Nusa dan ditambah lagi 500 TNI yang akan mengamankan acara HS,” kata Reza Ahmad Zahid Ketua Paniti saat ditemui di PWNU Jatim Jl. Masjid Al Akbar Timur, Surabaya, Jawa Timur.

Hadir pula para ulama, masyayikh, dan habaib di antaranya KH. Anwar Manshur Lirboyo, KH. Miftahul Akhyar Rois Aam PBNU, KH. Nawawi Abdul Jalil (Sidogiri), KH. Kholil As’ad (Situbondo), KH. Zainuddin Jazuli (Ploso Kediri), KH. Agoes Ali Masyhuri (Sidoarjo), KH. Idris bin Hamid (Pasuruan), KH. Nurul Huda Jazuli (Ploso Kediri), KH. Anwar Iskandar (Kediri), Habib Abu Bakar Bin Hasan Assegaf (Pasuruan), Habib Zein bin Hasan Baharun (Bangil), Habib Hadi Al Kaff, Habib Abdul Hadi Zainal Abidin, KH. Azaim Ibrohimy (Situbondo), KH. Ubaidillah Faqih (Langitan), KH. Abdullah Kafabihi (Lirboyo). (Lin)

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA