SURABAYA – Digelarnya Istighotsah Kubro pada Ahad, 28 Oktober 2018, memungkinkan ada persiapan lebih matang. Lebih banyak waktu untuk berkoordinasi bagi seluruh Cabang NU di Jawa Timur, sebelum mengikuti perhelatan dalam rangka Puncak Hari Santri Nasional di Gelora Delta Sidoarjo itu.
Apalagi, antusiasme jamaah Istighotsah Kubro diperkirakan membanjiri arena lokasi hingga sebagian jalan menuju lokasi kegiatan membeludak. Hal itu terungkap dalam rapat kedua Hari Santri Nasional (HSN) PWNU Jatim di ruang rapat Salsabila PWNU Jatim, Kamis 18 Oktober.Hadir sejumlah kiai, di antaranya Kiai Anwar Iskandar, Kiai Marzuki Mustamar, Polres Sidoarjo Kombes Himawan, dan Pengurus Cabang (PC) NU se-Jatim.
KH Abdussalam Sochib, panitia HSN menyebut banyak minat jamaah Nahdliyin ingin menghadiri Istighosah Kubro di Delta Sidoarjo, yang diperkirakan lebih dari sejuta umat.
“PC NU melapor betapa antusias jamaah yang ingin menghadiri Istighosah Kubro untuk mendoakan keselamatan bangsa. Bahkan, ada sebagian jamaah yang akan berangkat sendiri, seperti Majlis Taklim, dan Lembaga Pendidikan Maarif,” tuturnya.
Di samping itu, menurutnya, hal yang paling penting adalah sejauh mana PCNU bisa memobilisasi jamaahnya untuk mengikuti istighosah. “Diharapkan setelah mendapatkan penjelasan dari Polres Sidoarjo jamaah yang hadir bisa tertib sampai istighosah selesai,” jelasnya.
Sementara pengamanan saat puncak Hari Santri, Kombes Himawan akan mengerahkan 1700 personel untuk disebar di titik VVIP GORr, zona parkir, dan tempat yang dijadikan pengalihan arus serta titik perkumpulan akhir, yaitu di area Delta Sidoarjo.
“Kami selalu berkoordinasi dengan panitia untuk menyikapi penumpukan parkir. Karena parkir yang kita siapkan yaitu di zona-zona di luar GOR. Yaitu jamaah yang mengikuti kirab akan menuju tempat-tempat istighosah. Ini meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan bermotor di sekitar Gor pelaksanaan istighosah,” katanya. (Lin)
