Search

Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid Hubungan NU dengan Parpol

Majalahaula.id – Salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang akrab disapa Alissa Wahid ini menegaskan bahwa NU tidak terafiliasi khusus dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menyebut anggota dan pengurus NU berasal dari berbagai latar belakang partai politik.

Hal ini sekaligus memberikan penjelasan kepada sejumlah kalangan yang mengaitkan antara NU dengan partai politik, khususnya PKB. Apalagi menjelang pemilu 2024 yang gampang dipolitisir. “Di NU sendiri, (anggotanya) politikus dari semua partai, ada,” kata Alissa Wahid di Renaissance Resort Bali Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (23/09/2023). “Pengurusnya ada dari berbagai partai politik. Ada dari PDIP, NasDem, Golkar, ada semua di kepengurusan PBNU,” imbuhnya.

Baca Juga:  Andika Perkasa Alasan Jatuh Cinta

Ning Alissa menegaskan PKB bukan NU meski partai tersebut didirikan oleh orang-orang NU. Ia mengaku tidak khawatir jika ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan sikap PBNU tersebut. “NU secara resmi tidak pernah ikut mendirikan PKB. Tapi, secara informal (pendirian PKB) memang aspirasi para kyai,” tandasnya.

Seperti dilansir sejumlah media, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf sebelumnya juga menegaskan bahwa NU tak memiliki hubungan erat dengan parpol manapun. Menurutnya, PBNU menganggap semua parpol sama. Gus Yahya menjawab isu soal ketidakeratan hubungan PBNU dengan PKB. “Soal hubungan dengan PKB tidak erat, memang tidak erat mas. Sama tidak eratnya dengan hubungan PBNU dengan partai yang lain. Karena semuanya ini kami anggap sama,” katanya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (15/09/2023).

Baca Juga:  Gus Dur Ditetapkan Sebagai Pahlawan Rakyat

Menurutnya, pembentukan PKB awalnya memang merupakan inisiasi dari masyarakat NU. Namun, setelah PKB berdiri, NU mempersilakan PKB berkompetisi sehat dengan partai-partai politik lainnya. “Lah PKB kan dulunya yang membentuk PBNU, iya. Kenapa dulu PBNU membentuk PKB? Karena sejumlah warga yang jumlahnya cukup banyak tokoh-tokohnya meminta PBNU membuatkan partai,” ujarnya.

Gus Yahya menuturkan PBNU tak bisa ‘menyuapi’ PKB terus-menerus. “Nah, sudah dibuatkan, ya sudah. PBNU ya tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini, silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional,” pungkasnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA