Majalahaula.id – Pentingnya talenta digital saat ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah menggandeng Fatayat NU. Pengembangan talenta digital ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dan daya saing sumber daya manusia.
Hal ini terungkap saat Bupati Tegal Umi Azizah membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif (Incakap) sebagaimana rilis yang diterima Rabu (13/09/2023). Kegiatan pengembangan talenta digital tersebut berlangsung di aula pertemuan KPRI Bakti Husada, Slawi.
“Kami melihat ada potensi dari sisi ekonomi digital yang luar biasa di Indonesia. Bahkan hingga tahun 2025, nilainya diperkirakan mencapai Rp1.700 triliun. Namun untuk memaksimalkannya, dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital,” kata Umi. Oleh sebab itu pula, pemerintah menargetkan ada 600.000 talenta digital baru yang tercipta setiap tahunnya.
“Ini baru dari sisi jumlah, tapi dari segi kualitas, kiranya kita masih perlu upaya keras lagi untuk meningkatkan literasi digitalnya,” terangnya. Hal ini juga tidak terlepas dari kebiasaan pengguna internet yang cenderung pasif, mudah termakan hoaks, tergiur arisan bodong. Terjebak pinjaman online ilegal hingga menjadi korban kejahatan siber seperti kebocoran data pribadi, pembajakan akun media sosial, pencurian uang di rekening bank dan sebagainya.
Menurut Umi, bimtek Incakap untuk pengembangan talenta digital kali ini dirancang untuk membuka wawasan dan meningkatkan peran perempuan dalam bidang teknologi dengan memperkuat literasi dan talenta digital mereka terkait pemanfaatan internet. Menurutnya, ketika perempuan mendapatkan ruang untuk berkreasi, mereka tidak hanya mengubah diri mereka sendiri, tetapi juga dunia di sekitarnya. “Terlebih jika dilakukan bersama-sama, maka itu tidak hanya memberikan peluang, tetapi juga mengukuhkan kolaborasi untuk menginspirasi dan mewujudkan potensi luar biasa yang dimiliki setiap perempuan Fatayat NU sebagai agen perubahan dan pendorong kesetaraan gender,” katanya. (Ful)