Majalahaula.id – Bentrokan maut antara dua perguruan silat Indonesia di Taiwan menewaskan satu warga negara Indonesia (WNI) dan melukai satu WNI lainnya. Kepolisian Taiwan menangkap belasan TKI yang terlibat bentrokan, juga menyita banyak senjata, mulai dari pisau, celurit hingga pedang samurai atau katana.
Seperti dilansir Taiwan News, Selasa (5/9/2023), bentrokan maut itu terjadi di luar stasiun kereta Changhua yang ada di Taiwan bagian barat pada Sabtu (2/9) malam. Sedikitnya satu orang yang diidentifikasi sebagai pria WNI berusia 32 tahun tewas ditikam di punggung.
Satu pria WNI lainnya yang berusia 21 tahun mengalami luka-luka usai ditikam sebanyak empat kali dan saat ini masih menjalani perawatan medis.
Berdasarkan penyelidikan awal kepolisian, terdapat perbedaan pendapat soal pelatihan pencak silat di antara kedua perguruan asal Indonesia itu. Kedua kelompok mengatur pertemuan untuk membahas perbedaan pendapat itu, namun situasinya justru berujung kekerasan mematikan.
Bentrokan itu terjadi dengan melibatkan sejumlah senjata yang dibawa oleh para WNI yang bekerja di Taiwan tersebut. Kepolisian Taiwan menyita banyak senjata tajam (sajam) di lokasi kejadian, yang mencakup pisau, brass knuckles, parang, survival knives, pisau melengkung, celurit, pedang samurai atau katana, hingga nunchaku — alat bela diri asal Jepang.
Terdapat juga obeng, tongkat, kaleng gada dan barang-barang lainnya yang disita polisi dari para TKI yang terlibat bentrokan.(Hb)