Search

5 Wisata Religi di Jember Tak Pernah Sepi Pengunjung

Majalahaula.id – Wisata religi di Jember menjadi alternatif wisata sembari mendekatkan diri kepada sang pencipta. Sekaligus untuk menambah wawasan tentang ragam budaya Islam.

Berikut 5 Wisata Religi di Jember. Tempat wisata religi ini tak pernah sepi pengunjung loh.

1. Makam KH Muhammad Shiddiq

KH Muhammad Shiddiq atau biasa dikenal dengan sebutan Mbah Shiddiq merupakan ulama besar yang sangat berpengaruh di Jember. Mbah Shiddiq meninggal di Jember pada 9 Desember 1934, dalam usia 80 tahun. Mbah Shiddiq dimakamkan di Turbah, Jalan Gajahmada, Lingkungan Condro, Jember.

Makam Mbah Shiddiq tak pernah sepi oleh pengunjung. Tak ada biaya atau tiket masuk untuk berkunjung ke makam ini. Makam KH Muhammad Shiddiq buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB untuk peziarah.

2. Makam Habib Sholeh Tanggul

Habib Sholeh Al Hamid Tanggul merupakan ulama besar asal Yaman yang hijrah ke Jember. Kewalian Habib Sholeh Tanggul tidak diragukan lagi. Ia adalah orang yang doanya selalu terkabul dan sangat dicintai serta disegani.

Baca Juga:  Pemesanan Tiket Gratis Kereta Cepat Whoosh Dibuka

Ia wafat di Tanggul sesaat setelah berwudu menjelang salat Maghrib pada 2 Oktober 1976. Habib Sholeh dimakamkan pada keesokan harinya, 3 Oktober 1976, setelah salat Dhuhur di samping kiblat Masjid Riyadus Sholihin di Jalan Kemuning, Krajan, Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul.

Makam ini tak pernah sepi dari peziarah, apalagi saat bulan Syawal karena bertepatan dengan haul Habib Sholeh yang selalu diperingati di kompleks pemakaman tersebut. Tak ada biaya masuk untuk berziarah ke makam ini.

Apabila kamu berasal dari luar kota dan berpergian menggunakan kereta api, hanya perlu berjalan kaki setelah turun di Stasiun Tanggul. Sebab, lokasi makam ini sangat dekan dengan Stasiun Tanggul.

3. Masjid Jami’ Al Baitul Amien

Saat berkunjung ke Jember, kurang lengkap rasanya jika tidak ke masjid tertua ini. Masjid Jami’ Al Baitul Amien dibangun pertama kali pada zaman pemerintahan Kolonial Belanda.

Nama Al Baitul Amien memiliki arti “Rumah Allah yang Aman”. Masjid ini berlokasi di pusat kota, Jalan Sultan Agung, Tegal Rejo, Jemberlor, Kecamatan Patrang. Tepatnya di seberang komplek gedung Pemerintah Kabupaten Jember dan Alun-alun Jember.

Baca Juga:  Pasang Strategi Pasar, Baru 21.530 Tiket MotoGP Mandalika 2022 Terjual

Masjid ini memiliki desain unik tujuh buah kopel atau kubah berbentuk bundar. Lokasinya yang sangat strategis membuat Masjid Jami’ Al Baitul Amien tak pernah sepi pengunjung.

4. Masjid Roudhotul Muchlisin

Masjid ini memiliki arsitektur dan ornamen khas Turki dan Jazirah Arab. Masjid Roudhotul Muchlisin berhias warna emas dan penuh kaligrafi ayat Al-Qur’an dan Asmaul Husna, sehingga membuatnya menjadi favorit umat muslim untuk beribadah saat Ramadan.

Masjid Roudhotul Muchlisin dibangun pertama kali pada 1978. Awalnya merupakan masjid kecil, namun, setelah melalui tahap renovasi dan dibangun ulang pada 2014 hingga 2017, masjid ini mampu menampung 2.500 jemaah.

Masjid ini bisa dikunjungi kapan pun karena buka 24 jam, serta tidak ada tarif untuk masuk ke siini. Masjid Roudhotul Muchlisin terletak di Jalan Gajah Mada Nomor 165, Kaliwates Kidul, Kaliwates, Kecamatan Kaliwates.

Baca Juga:  Tradisi Jawa di Bulan Rajab

5. Masjid Muhammad Cheng Hoo

Masjid Muhammad Cheng Ho terletak persis di belakang Kantor Lurah Sempusari, Jalan Hayam Wuruk Nomor 73, Kaliwates. Masjid ini bergaya Tiongkok satu-satunya yang ada di Jember.

Dominasi warna merah menyala dipadukan kuning keemasan terlihat sangat mencolok. Perpaduan warna tersebut identik dengan warna bangunan klenteng atau tempat peribadatan umat Tionghoa.

Namun, terdapat kubah kecil dengan warna kuning keemasan yang memastikan bangunan tersebut sebuah masjid atau tempat peribadatan umat Islam. Serta terdapat papan bertuliskan Masjid Muhamad Cheng Hoo dalam bahasa Indonesia dan Mandarin.

Banyak masyarakat mendatangi Masjid Muhamad Cheng Hoo untuk berwisata religi. Ada pula yang hanya sekadar melihat-lihat dan berswafoto di depan bangunan pagoda masjid tersebut karena desain khasnya. Menariknya, pengunjung masjid ini bukan hanya umat Muslim, tapi juga umat agama lain.

Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi tempat ibadah ini, serta masjid ini terbuka untuk umum selama 24 Jam.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA