Search

Menara Peninggalan Muktamar NU di Banjarmasin segera Direnovasi

Majalahaula.id – Warga Nahdlatul Ulama di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) selalu membanggakan menara ini. Akan tetapi, lantaran kondisinya yang semakin miring, maka pihak pemerintah setempat akan melakukan perbaikan. Diharapkan dengan perbaikan tersebut akan semakin memperkaya khazanah bagi perkembangan NU di kawasan ini.

Menara tersebut berada di Langgar Al-Hinduan yang ada di kawasan Piere Tendean, Kecamatan Banjarmasin. Dan yang memprihatinkan, kondisi saat ini terlihat agak miring. Dan melihat kondisi tersebut akhirnya Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina sepakat untuk membangunkan menara Babussalam di depan Langgar Al-Hiduan.

Pertimbangan pembangunan tersebut sehubungan kondisi menara bersejarah sudah mulai tampak miring akibat proses rehabilitasi Langgar Al Hinduan yang menggerus kekuatan pondasi menara. Menara ini pun disarankan untuk dibongkar karena dapat membahayakan pekerja rehabilitasi dan renovasi cagar budaya Muktamar ke-11 NU tahun 1937.

Baca Juga:  Kuota Terbatas, Maarif NU Jatim Buka Pendaftaran Diklat Kompetensi Kepala Madrasah

“Kalau membahayakan, menara dapat dibongkar dan nantinya dikembalikan lagi dengan struktur baru atau dibangun ulang,”ungkap Wali Kota H Ibnu Sina usai Rapat Forkompinda di Hotel Roditha, Selasa (22/08/2023).

Menurut Ibnu Sina, keberadaan menara ini sangat penting bagi cagar budaya Langgar Al-Hinduan yang selama ini memang kurang diperhatikan. Dan sekadar diketahui bahwa keberadaan menara dengan ketinggian sekitar 10 hingga 15 meter ini. Hal tersebut sebagai penanda bahwa di lokasi tersebut pernah menjadi lokasi Muktamar ke-11 NU tahun 1937.

Dan perlu dipahami bahwa Muktamar NU tersebut merupakan yang pertama kali diselenggarakan di luar pulau Jawa sebelum Indonesia meraih kemerdekaan. Dengan demikian, keberadaannya sangat penting bagi sejumlah kalangan yang memiliki perhatian terhadap peninggalan sejarah. Dengan demikian, sejumlah pihak dapat menggali dan mengetahui perkembangan NU di luar Jawa karena selama ini kurang mendapatkan perhatian. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA