Majalahaula.id – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Utara (Kaltara), H Undunsyah menghadiri tabligh akbar yang dipusatkan di Kabupaten Bulungan, Senin (21/08/2023). Pada kesempatan tersebut warga diingatkan untuk merefleksi hari kemerdekaan dengan menanamkan nilai perjuangan para pahlawan.
“Perjuangan kemerdekaan NKRI berbeda dengan negara di Asia Tenggara lainnya, ada yang sifatnya pemberian atau kompensasi. Tapi NKRI merdeka dengan banjir darah, di mana seluruh pejuang dari pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan maupun Ambon, melakukan perlawanan untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia,” katanya saat memberikan sambutan.
Salah satu tokoh NU yang banyak berperan di Kaltara ini menuturkan bahwa dengan sistem zona dan pulau, setelah perlawanan bangsa Indonesia semakin tersistem dan terorganisir dengan baik mulai dari gerakan masyarakat hingga TNI. “Tidak sedikit pahlawan bangsa kita menjadi korban melawan penjajahan sejak Belanda, sampai dengan Jepang. Baik itu masyarakat biasa, para tokoh bangsa, kiai, habib dan jendral sampai tentara saat itu. Dalam kesempatan ini, saya mereflesi kembali ingatan kita terhadap terwujudnya kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang sekarang telah berusia 78 tahun,” ujarnya.
Menurutnya, generasi muda yang disebut generasi zaman z, maupun generasi millineal tidak lagi merebut kemerdekaan dengan banjir darah. Namun saat ini yang diperlukan adalah membanjiri diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan keagamaan, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain. “Kalian harus mempersiapkan diri dalam dalam situasi dan kondisi apapun. Kita jangan hanya jadi penonton atau tidak bisa membaca perubahan zaman, itu sangat disayangkan. Ini saya sampaikan sebagai renungan bagi kita semuanya, lebih khusus kita yang hadir pada malam ini, jangan terlalu lelap dalam tidur dan bermimpi, jangan juga terlalu berharap dengan pemimpin kita,” tegasnya. (Ful)