Search

Pesantren Hijau, Al-Kenaniyah Mulai Ubah Pengelolaan Sampah

Majalahaula.id – Selain Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama (MALNU), Menes, Pandeglang, Banten, NU Care-LAZISNU belum lama ini juga menyalurkan bantuan alat pendukung Program Pesantren Hijau untuk Pondok Pesantren Putri Al-Kenaniyah, Jakarta.

Beberapa peralatan yang diserahkan pada Ahad (16/07/2023) tersebut adalah tempat sampah pilah 5 set, gerobak sampah 4 unit, mesin pencacah 1 unit, komposter 2 unit, dan dropbox botol plastik 2 unit.

Ustadz Rifka Hana Zurmaningsih, pengurus pondok putri Pesantren Al-Kenaniyah menceritakan untuk promosi kesehatan dan pemilahan sampah sudah dijalankan beberapa kali.

“Kami juga sudah melakukan pemilihan botol plastik dan lainnya. Untuk progres selanjutnya insyaallah akan dilaksanakan oleh pengurus lainnya,” tutur Rifka.

Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas penyerahan barang-barang penunjang dan berharap agar dapat menjalankan Program Pesantren Hijau ini dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:  Simak Profil Pesantren APTQ (Asrama Pesantren Ta'limul Qur'an) Gresik

Salah satu tim Inowastek, Adhi Susatyo yang hadir pada kesempatan tersebut menceritakan kondisi saat ini Pesantren Al Kenaniyah membutuhkan proses lebih baik lagi yaitu yang tadinya sampah hanya diangkut ke TPA sekarang harus dipilah mulai dari kelas dan asrama.

“Sampah-sampah plastik bisa di-recycle sedangkan sampah organik bisa dijadikan kompos,” jelasnya setelah melakukan pengamatan di area pesantren.

Pada kesempatan tersebut tim Inowastek juga memberikan edukasi terkait penggunaan alat pengelola sampah.

Direktur NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil menyampaikan bahwa pemberian sarana prasarana adalah tahap akhir dari Program Pesantren Hijau.

“Pemberian alat kebersihan dan pengolahan sampah ini dimaksudkan untuk menunjang pemilahan dan pengelolaan sampah organik, anorganik, dan residu. Mudah-mudahan para penggerak dan santri yang sudah diberikan training dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Ummil Mu’minin Kutorejo Mojokerto, Miliki Beberapa Majelis Taklim untuk Kajian

Profil Pesantren

Di Pulo Nangka Jakarta Timur berdiri sebuah pesantren khusus putri, yakni Al-Kenaniyah. Suasana mondok di pesantren ini terasa unik. Pasalnya, letak pesantren yang strategis. Selain berada di tengah ibukota, kampung ini dekat dengan kawasan industri. Mall dan beberapa keramaian memiliki pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat setempat.

Sejatinya, warga asli kampung kecil yang dikepung gedung-gedung tinggi di bilangan Pulo Gadung ini merupakan suku Betawi. Namun, banyaknya pendatang sedikit banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat. Dari homogen menjadi heterogen penduduknya.

Pesantren yang diresmikan pada 4 Sya’ban 1414 H (16 Januari 1994) oleh para alim ulama hingga kini tetap berdiri kokoh di Jalan Perintis Kemerdekaan Pulo Nangka Barat I/14, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah Pasuruan, Sukseskan Program Mudik dengan 1 Juta Vaksin Booster

Para ulama yang hadir waktu itu antara lain KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH Syamsuri Badawi dan KH Zayadi Muhajir serta beberapa tokoh masyarakat di sekitar Pulomas. Pesantren ini dipimpin oleh KH Hambali Ilyas. Nama Al-Kenaniyah, diambil dari nama Haji Kenan, seorang ulama dan tokoh masyarakat Betawi.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA