Search

PPIH Perluas Area Pencarian Jamaah Haji yang Hilang ke Jeddah dan Thaif

Majalahaula.id – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M sudah menemukan jenazah Niron bin Sunar di RS Al-Noor, Makkah. Kini, masih ada dua jamaah haji Indonesia yang masih dalam proses pencarian. Keduanya adalah Idun Rohim Zen (87) dari Embarkasi Palembang Kloter 20 (PLM 20) dan Suharja Wardi Ardi (69) dari Embarkasi Kertajati Kloter (KJT 10).

Kepala Bidang Pelindungan Jamaah PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid mengatakan, pihaknya akan memperluas area pencarian untuk menemukan dua jamaah haji Indonesia yang hilang saat puncak haji. “Kita sudah berkoordinasi dengan pihak kepoilisian dan maktab. Kita lanjutkan pencarian agar lebih detail lagi. Rumah Sakit yang telah kita kinjungi akan kembali kita kunjungi. Mudah-mudahan ada nama dua jamaah yang masih kita cari,” harap Harun di Makkah, Selasa (11/7/2023).

Menurutnya, tim pencarian jenazah akan terus bekerja. Lokasi pencarian juga akan terus dikembangkan. Arenanya akan diperluas sampai ke Jeddah. “Besok insya Allah akan kita lakukan lagi, tidak menutup kemungkinan area yang ada di Thaif pun akan kita telusuri, atau cari,” sebutnya.

Baca Juga:  Satu CJH Asal Nganjuk Tunda Berangkat karena Hamil 8 Minggu

Harun mengapresiasi pihak Arab Saudi, termasuk maktab dan kepolisian, yang sangat kooperatif membantu tim dalam melakukan pencarian. Bahkan, lanjutnya, mereka meminta nomor telepon tim PPIH agar ketika ada info terbaru dapat segera menginformasikan.

Disinggung terkait batas waktu pemakaman jenazah yang belum diketahui identitasnya, Harun mengatakan bahwa proses pemakaman jenazah akan dilakukan jika sudah diketahu penanggung jawabnya. Jika belum diketahui identitas dan siapa penganggung jawabnya, maka tidak mudah untuk memproses pemakamannya.

Jenazah Niron Ditemukan di RS An-Noor

Ikhtiar dan kerja keras Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mencari jenazah jamaah haji Indonesia yang belum ditemukan, menemukan titik terang. Almarhum Niron terpisah dari rombongannya pada saat melempar Jumrah Ula, 29 Juni 2023. Niron berasal dari Probolinggo, Jawa Timur dan tergabung dalam kelompk terbang (kloter) 65 Embarkasi Surabaya (SUB 65). Dia terpisah dari rombongan saat melintasi terowongan yang mengarah ke jamarat.

Baca Juga:  Soal Jabatan Presiden 3 Periode, Jokowi Tegaskan Taat Konstitusi

Kronologi Pencarian

Sejak kali pertama mendapat laporan dari pihak keluar, PPIH Arab Saudi terus melakukan proses pencarian. Harun Al-Rasyid menceritakan bahwa setelah sekian lama berusaha mencari di berbagai tempat, hari ini, dia bersama timnya berbagi tugas untuk kembali melakukan pencarian di tiga tempat, yaitu: kantor polisi yang membawahi wilayah Mina, ruang penyimpanan jenazah Mu’aisihim, dan RS An-Noor, Makkah.

Dalam proses pencarian di kepolisian Mina itu, Harun mendapat kiriman pesan yang menginformasikan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti orang yang sedang dicari itu dan itu berada di RS An-Noor. “Kami dengan tim bergerak ke sana. Pukul 10.15 WAS, kami ke sana, berkoordinasi dengan pihak Mashariq yang ada di RS An Noor, lalu menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah. Di situ kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari,” paparnya.

Baca Juga:  Erupsi Gunung Semeru, LPBINU Lumajang Siapkan Posko Bantuan

Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum. Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah. “Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” jelas Harun.

Tahap selanjutnya, Harun dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat. Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari. Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan. “Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah). Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram,” ucap Harun.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA