Majalahaula.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh kader di Aceh untuk berkontribusi menurunkan angka stunting di Tanah Rencong.
Dalam pandangannya, penanganan stunting penting karena salah satu sumbangsih yang bisa diberikan Muslimat NU adalah di sektor tersebut. “Saya minta kaum Muslimat NU harus ada sesuatu inisiatif sehingga ada kontribusi dalam penurunan stunting di masing-masing kabupaten maupun kota,” kata Khofifah, Sabtu (08/07/2023).
Hal itu disampaikan Khofifah usai melantik 21 Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU dan rapat kerja wilayah (Rakerwil) Muslimat NU Aceh, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Saat ini, kata Khofifah, khususnya di Aceh terdapat beberapa kabupaten maupun kota tertentu yang masih terindifikasi stunting. Sehingga perlu upaya lebih signifikan untuk menurunkan penyakit kerdil itu.
Perempuan yang juga Gubernur Jawa Timur itu menyampaikan, hal sederhana yang perlu dilakukan dalam menurunkan angka stunting. Yakni dengan memberikan edukasi atau kursus bagi anak-anak muda khususnya calon pengantin. “Mereka harus tahu bahwa ada kondisi-kondisi tertentu harus disiapkan oleh calon pengantin sehingga penurunan stunting itu tidak hanya saat sudah lahir tetapi juga pada saat kehamilan ,” ujarnya.
Selain memberikan edukasi, kata dia, kader Muslimat NU Aceh juga bisa bersinergi bersama pemerintah dan komunitas lain untuk menurunkan angka stunting. “Kalau kita cerita sumber daya manusia atau SDM menuju Indonesia emas maka harus dimulai, jangan sampai anak-anak menjadi stunting maka harus direduksi kalau bisa sampai nol,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya mengingatkan bahwa Muslimat NU dapat memberikan peran yang sangat menentukan dalam menyiapkan kader masa depan bangsa. Keberadaan ibu-ibu aktifis menjadi ujung tombak bagi lahirnya generasi muda tangguh di masa mendatang. Karenanya, yang harus terus digenjot yakni bagaimana angka stunting dapat tertangani dengan baik lewat kiprah Muslimat NU. (Ful)