Majalahaula.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi upaya pondok pesantren mewujudkan kemandirian ekonomi dengan mengembangkan pertanian hidroponik dalam green house atau rumah kaca.
Hal itu disampaikan Wapres saat meninjau produk pertanian rumah kaca milik Pondok Pesantren Hajar Aswad, yakni Pandanaran Greenhouse di Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa.
“Melalui program ini, pesantren memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah sekitar, sambil menciptakan peluang ekonomi bagi santri dan masyarakat sekitar,” tutur Wapres.
Ponpes Hajar Aswad merupakan satu dari 14 ponpes yang berada di bawah naungan Yayasan Pesantren Sunan Pandanaran.
Pondok Pesantren Hajar Aswad mengembangkan produk unggulan sayuran dan tanaman hias.
Wapres berharap program kemandirian ekonomi pesantren dapat terus berkembang dan menjadi model yang dapat diadopsi di berbagai daerah di Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan dan kesejahteraan ekonomi yang inklusif.
Selain Pandanaran Greenhouse, Ponpes Hajar Aswad Gunung Kidul saat ini memiliki sekitar 11 kompleks cabang dengan rumah kaca berbeda yang tersebar di Gunungkidul, Bantul, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan Lampung.
Berdasarkan informasi, rumah kaca milik Ponpes Hajar Aswad menggunakan sistem akuaponik untuk mengintegrasikan budi daya ikan dan sayuran.
Ikan yang dipelihara menghasilkan limbah yang menjadi sumber nutrisi bagi tanaman sayuran. Sementara tanaman sayuran membantu membersihkan air dan menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ikan.
Program kemandirian ekonomi diimplementasikan melalui penjualan sayuran kepada santri dan masyarakat umum. Sayuran ini juga diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan pesantren dan cabangnya dalam program ketahanan pangan.
Sedangkan ikan yang dibudidayakan dijual sebagai bagian dari upaya mencapai kemandirian pesantren.
Wapres juga menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat termasuk ke dalam tujuan syariat Islam sebab hal tersebut merupakan bagian dari menjaga negara.
“Kenapa tanah air harus dijaga? Karena tanah air itu menjaga semuanya, menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, orang yang meninggal, membela harganya sahid, bagaimana yang membela negaranya dapat menjaga seluruh harta kekayaan Indonesia ini semua untuk rakyat, ini adalah bagian dari ‘hifdzul wathan’ (perlindungan terhadap tanah air),” katanya.
Pondok pesantren, menurut Wapres, juga memiliki peran sentral untuk melakukan pembinaan terhadap generasi muda Muslim Indonesia agar mengenal agama secara utuh.
Ia mengajak pondok pesantren dapat mengajarkan ajaran Islam wasathiyah (jalan tengah) secara sejuk dan ilmiah melalui sistem pendidikan dan dakwah.