Majalahaula.id – Konferensi Wilayah (Konferwil) XV Muslimat NU Provinsi Sumatra Selatan atau Sumsel dihadiri Gubernur Sumsel, H Herman Deru. Pada kesempatan tersebut dirinya menyampaikan pentingnya menjunjung tinggi musyawarah sebagai pendekatan terbaik.
Hal itu, ungkap Herman Deru, bertujuan untuk menjaga kebesaran dan keunggulan organisasi Muslimat NU di Sumsel. “Konferwil ini harus menjadi awal dari tanggung jawab dalam mengembangkan semangat dan potensi organisasi, serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” kata dia.
Herman Deru menambahkan, untuk pengurus yang telah diberikan amanah dapat menunjukkan kemampuan dan tanggung jawab mereka untuk berperan dalam kemaslahatan umat Islam. Tentu tambahnya, pemerintah provinsi atau Pemprov Sumsel, dapat mendukung pembangunan yang dilaksanakan, serta sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas secara nyata. “Mengutip kata-kata tokoh Mahathir Muhammad yang mengatakan bahwa demokrasi bukanlah hal yang sempurna, namun merupakan yang terbaik saat ini,” terangnya.
Menurut Herman Deru, dalam proses pemilihan wajar jika terjadi kompetisi, namun ia berharap kompetisi tersebut dilakukan secara sportif dan positif. “Ada falsafahnya, bersaing untuk bersanding. Artinya, tidak ada yang terakomodir,” ujar Herman Deru.
Selain itu, Herman Deru juga berharap para pengurus yang terpilih dapat memberikan seluruh kekuatan dan kemampuan mereka guna memperkuat keberadaan organisasi ini. Mengingat akan ada banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi, diperlukan kerja sama antara pengurus dan anggota untuk menjadikan organisasi ini kuat dan solid. “Oleh karena itu, saya mengharapkan pengurus Muslimat NU yang telah diberi tanggung jawab mau dan mampu bekerja untuk membimbing umat, serta menjaga persatuan dan silaturahmi antar umat beragama guna mempertahankan kondisi zero conflict di Sumsel,” paparnya.
Dengan semangat musyawarah, Herman Deru mengajak Muslimat NU untuk terus merapatkan silaturahmi guna mempertahankan kondisi zero conflict di Sumsel. (Ful)