Search

Pesantren Darul Mukhlasin Didik Santri Keterampilan Membatik

Majalahaula.id – Pondok pesantren mampu merepresentasikan apa yang menjadi cita-cita masyarakat. Pondok pesantren mampu mengajak para santri melangkah lebih maju untuk berkreasi dan inovasi, salah satunya seni membatik.

Demikian disampaikan Pengasuh Pesantren Darul Mukhlasin KH Mahfudz Basya dalam haflatul ikhtibar Ke-XII wisuda MI, MA dan SMK Amtsilati Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Desa Tegalsiwalan Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo.

Menurut KH Mahfudz, selain menuntut ilmu pendidikan, siswa dan siswi haruslah diimbangi dengan keterampilan agar mampu berkreasi dalam rangka membantu menghadapi tantangan zaman.

“Salah satu parameter dan tumpuan harapan adalah tujuan yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Darul Mukhlasin dengan mencetak karakter anak-anak muda yang tangguh dan bekerja keras,” jelasnya.

KH Mahfudz menerangkan, pendekatan entrepreneur menjadi ikhtiar untuk memajukan pondok pesantren yang memiliki pemanfaatan bagi pondok maupun masyarakat. Ikhtiar para guru, ustadz, dan ustadzah mencetak karakter anak-anak muda yang berkualitas, berkreasi, dan berinovatif diimbangi dengan iman dan ilmu.

Baca Juga:  BI NTT Optimalkan Peran Pesantren untuk Pengembangan Pangan Strategis

“Hanya iman dan ilmu yang dapat mengantarkan menjadi manusia yang utuh dan mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin maju dan berkembang dengan pesat,” pungkasnya.

Sementara Pengasuh Pesantren Darul Mukhlasin KH Mahfudz Basya mengharapkan agar ilmu yang didapat para santri menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat di tengah masyarakat. “Semoga kegiatan ini bisa memberikan motivasi bagi para santri yang diwisuda sehingga bisa terus berkarya di tengah masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Tantri juga melihat dari dekat hasil kreatifitas siswa dan siswi berupa seni membatik dan produk makanan para siswa dan siswi Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Darul Mukhlasin

Profil Pesantren

Pondok pesantren Darul Mukhlasin di Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo berdiri pada tahun 2003 berawal dari anjuran KH Mukhlas yakni ayahanda dari KH Mahfud Basha untuk mengikuti jejak KH Mukhlas sebagai seorang kyai, serta tidak terlepas dari kondisi masyarakat Tegalsiwalan yang pada saat itu haus akan pendidikan, jauh dari nilai-nilai agama Islam. Perkembangan pendidikan yang terjadi di pondok pesantren Darul Mukhlasin adalah buah kerja keras dan semangat pantang menyerah yang dilakukan KH Mahfudz Basya.

Baca Juga:  Puncak Hari Santri 2023, Pesantren di Pacitan Gelar Kirab

Perkembangan yang nampak dari pondok pesantren Darul Mukhlasin adalah sistem pengajaran yang awalnya hanya sederhana berkembangan menjadi sistem modern, selain itu pendirian sekolah formal dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi, serta santri dan sarana prasarana yang terus berkembang. Keberadaan pondok pesantren Darul Mukhlasin di Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo memberikan banyak pengaruh besar bagi pondok pesantren itu sendiri, bagi masyarakat Desa Tegalsiwalan dan bagi pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Selain itu masyarakat juga merasakan bahwa dengan didirikannya pondok pesantren Darul Mukhlasin di Tegalsiwalan dapat menciptakan suatu kehidupan yang tentram, aman, serta sopan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis dapat mengajukan beberapa saran, yaitu: hendaklah memperkaya pengetahuan kajian sejarah lokal, menambah wawasan siswa, dapat memberikan masukan dalam mengembangkan potensi pesantren dan dapat mensukseskan pendidikan nasional pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA