Search

Kisah Difabel Naik Haji Kumpulkan Uang dari Jual Kopi

Majalahaula.id – Nasib hidup seseorang tidak ada yang tahu. Meski hanya berjualan kopi, pria bernama Muhammad Tabri Sulaiman (50) ditakdir untuk melaksanakan ibadah haji 2023. Tak cukup itu, Tabri mengalami cacat fisik. Kaki dan tangannya memiliki ukuran kecil sehingga dia tidak bisa berjalan layaknya orang normal.

Ia naik haji berkat menabung belasan tahun dari berjualan kopi di pasar Kalisat yang tak begitu jauh dari rumahnya atau sekitar 500 meter. Tabri merupakan calon jamaah haji kloter 68 dan berangkat dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya.

Berjualan kopi sudah dia tekuni selama sekitar 20 tahun terakhir setelah sebelumnya dia berjualan sayur di pasar. Dia membuka lapak kopinya mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 07.30 WIB.

Baca Juga:  Dudung Abdurachman Pilih Bertani usai Pensiun

“Alhamdulillah sekarang saya sudah ada lapak kecil-kecilan untuk jualan di pasar. Awal-awal jualan saya belum ada lapak jadi kalau jualan harus rebutan dengan sesama pedagang yang tidak punya lapak di pasar,” katanya saat ditemui di Asrama Haji Surabaya.

Lapak jualannya merupakan sumbangsih dari pejabat saat itu. Tabri bersyukur hingga kini dia masih bisa menempati lapak tersebut. Dari berjualan kopi tersebut, Tabri bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp100.000-Rp150.000 setiap hari.

“Namanya juga jualan, pas ramai ya bisa dapat Rp200.000, pas sepi dapat Rp50.000. Alhamdulillah masih diberi rezeki buat keluarga,” ucapnya.

Dari jualan kopi tersebut, Tabri mulai berusaha membuka jalan memenuhi harapan yang dia idam-idamkan selama ini. “Ya dikumpulkan hasil jual kopi. Selain itu saya juga ambil kredit di bank untuk saya belikan sapi juga untuk diternak. Alhamdulillah setiap sapi besar saya jual sampai tiga kali saya belikan sapi,” katanya.

Baca Juga:  Kisah Jamaah Haji 2023 Daftar Sejak Usia 13 Tahun

Hasil berjualan minuman kopi ditambah dari jualan hasil ternak dan ambil kredit di bank, dia niatkan untuk mendaftar dan melunasi haji. Tepat November 2011, dia memutuskan untuk mendaftar haji dan dijdwalkan berangkat tahun 2022. Karena pandemi Covid-19, keberangkatan Sabri pun sejatinya tertunda hingga 2024.

Namun tak disangka dia lebih cepat menjadi tamu Allah untuk berangkat haji tahun ini. Sambil berurai air mata dia mengungkapkan rasa syukur dan haru karena dipanggil lebih cepat. Meskipun tidak didampingi istri, Tabri tetap optimis bisa menjalankan semua rukun ibadah haji. “Istri baru daftar tahun 2017 karena memang ada rezekinya tahun itu,” katanya.

Tak lupa di tanah suci nanti dia akan berdoa untuk kesehatannya karena Tabri juga memiliki kelainan jantung bawaan dari lahir. Dia juga berharap bisa menyekolahkan kedua anaknya yang saat ini masih duduk di bangku SD dan SMA sampai ke jenjang yang lebih tinggi. “Doa saya juga bisa menyekolahkan anak saya sampai mengejar cita-citanya,” ujarnya.(Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA