Search

Kisah Nenek Sepuh Bayianmah yang Mampu Tawaf dan Sai Mandiri

Majalahaula.id – Nenek Bayianmah merupakan jamaah haji berusia 95 tahun asal Kabupaten Pandeglang, Banten. Di usianya yang mulai senja, tubuhnya masih sehat bugar dan kerap tertawa lepas bersama jamaah lain ataupun petugas haji. Raut ceria terpancar dari wajahnya yang keriput. Beberapa giginya juga sudah hilang dimakan usia.

Hal yang istimewa, nenek Bayianmah bahkan melukan ibadah tawaf mengilingi ka’bah dan sai secara mandiri atau tanpa bantuan berarti petugas haji. Dia tidak mengeluh meski rangkaian ibadah haji sangat melelahkan. Semangatnya ini membuat jamaah lansia lain ikut terpacu.

Bayianmah mengaku tidak ingat tahun berapa ia dilahirkan. Seingatnya, semasa kecil dia pernah dipaksa belajar baris-berbaris oleh tentara Jepang yang pernah menjajah Indonesia. “Zaman dulu kalau lahir tidak dicatat tahun lahirnya jadi tidak tahu lahir tahun berapa, kalau umur kalau tidak salah 95 tahun,” kata nenek Bayianmah menggunakan bahasa Sunda khas Banten beberapa waktu lalu dilansir Republika.id.

Baca Juga:  Sumpah Pemuda Momentum Kuatkan Kepemimpinan Nasional

Nenek Bayianmah punya 18 cucu dan tiga cici. Ia mengaku bahagia bisa tiba di Makkah dan melihat Ka’bah. Hal tersebut merupakan bagian dari impiannya yang ia nantikan selama 12 tahun. Akhirnya dia mendapat panggilan dari Allah ke Tanah Suci. Ia juga mengaku mampu melaksanakan tawaf dan sa’i tanpa bantuan kursi roda. “Saya maunya sendiri, datang ke sini untuk ibadah, saya kuat jalan kaki,” ujar nenek Bayianmah.

Hanif, petugas haji layanan lansia yang sedang menemani sang nenek, mengatakan, Bayianmah memang tidak mau menggunakan kursi roda. Dia mau tawaf dan sa’i dengan berjalan sendiri.

Meski demikian, teman-teman jamaah haji lainnya tetap menjaga dan mendampingi nenek Bayianmah. Mereka bahkan siaga dengan membawa kursi roda. “Langkah kaki nenek bisa mengimbangi jamaah haji yang lain, jadi tidak tertinggal banget langkah kakinya,” kata Hanif penuh kekaguman.

Baca Juga:  Melly Goeslaw 1 Milyar Lebih untuk Palestina

Saat ditanya apa rahasia Bayianmah masih mampu tawaf dan sa’i sendiri tanpa bantuan kursi roda pada usianya yang ke-95 tahun, dia tertawa hanya tertawa. Kemudian ia mengatakan bahwa rahasia sehatnya karena Allah SWT memberikan kesehatan kepadanya. “Allah memberi kesehatan, ceria terus,” ujar Bayianmah sambil tertawa.

Bayianmah mengaku sudah terbiasa berjalan kaki sejak masih muda. Dia kerap menggunakan kakinya untuk berjalan kemana pun. Tak hanya itu, pekerjaannya sebagai petani yang setiap hari harus ke sawah membuat dia terbiasa dengan pekerjaan fisik berat. “Dulu bertani, ngoyos, tandur di sawah,” ujar nenek Bayianmah.(Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA