Majalahaula.id – Pondok Pesantren Darul Hikam, Mangli, Jember menyelenggarakan haflah akhirussanah yang dipusatkan di cabang putra Ajung pada Rabu (07/06/2023). Tidak semata rutinitas, kegiatan sebagai sarana sosialisasikan visi, misi dan program pembelajaran, juga untuk memberikan apresiasi kepada mahasantri berprestasi.
Pengasuh pesantren, Kiai M Noor Harisudin menyampaikan bahwa salah satu indikator yang perlu ditekankan oleh perguruan tinggi Islam adalah membina dan memfasilitasi mahasiswa dalam membaca kitab kuning. Sehingga perlu adanya pembelajaran yang mendukung untuk mewujudkan hal tersebut.
“Perguruan tinggi Islam kurang berhasil karena banyak mahasiswa yang belum bisa membaca kitab kuning, sehingga penting bagi mahasiswa mempunyai kegiatan pendukung untuk melatih baca kitab, seperti pondok pesantren yang kajiannya fokus ke kitab kuning,” kata Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember ini.
Kiai Haris menyampaikan, bahwa proses ujian sebagai tolok ukur mahasantri dalam memahami kitab yang diajarkan dalam satu semester.
“Ujian ini tidak lain untuk menguji sejauh mana kemampuan mahasantri memahami kitab yang sudah diajarkan di pondok,” tutur dia.
Kiai Haris menyampaikan pada semester yang akan datang, akan ditekankan pada pembelajaran bahasa asing baik bahasa Inggris dan Arab.
“Selama satu semester ini tema pembelajaran fokus pada scholarship, kitab kuning dan jurnalistik. Sedangkan untuk tahun depan akan kami tekankan pada pengembangan bahasa asing, untuk bekal nantinya yang mau melanjutkan pendidikan S2,” ungkap guru besar UIN KHAS Jember tersebut.
Pengasuh menyampaikan agar mahasantri mampu memilih teman dan lingkungan yang bisa memberikan semangat untuk mengejar kesuksesan.
“Mahasantri Darul Hikam hendaknya memilih teman yang perkataan dan tingkahnya bisa membawa semangat mencapai kesuksesan dunia. Lebih baik berkumpul dengan orang pintar dan kita merasa menjadi orang bodoh daripada berkumpul dengan kalangan bodoh tapi kita merasa pintar,” tandasnya.
Sedangkan istri pengasuh, Nyai Robiatul Adawiyah mengharapkan mahasantri tetap mondok dan istiqomah mengikuti peraturan pesantren.
“Saya berharap para mahasantri tetap belajar di pondok selagi masih kuliah, dan yang sudah selesai kuliah diperbolehkan pulang untuk mengabdi pada orang tua dan mengamalkan kepada masyarakat,” kata dosen Fakultas Syariah UIN KHAS Jember tersebut.
Kegiatan dilanjutkan pembagian hadiah yang diumumkan oleh ketua panitia, Siti Junita. Di antara para juara kelas awaliyah adalah Ekik Filang Pradana, Nurul Hidayah dan Fathia Azzahra. Untuk juara kelas wustho adalah Lum’atul Muniroh, Umi Saidah Dina Nur dan M Al Basyir
Acara ini dihadiri Pengasuh Pesantren Darul Hikam, Kiai M Noor Harisudin bersama istri, serta diikuti seluruh mahasantri pusat, cabang putri dan cabang putra.