Search

Alissa Qotrunnada Wahid Pancasila sebagai Titik Temu

Majalahaula.id – Bangsa Indonesia harus bersyukur lantaran memiliki perekat bangsa yang bernama Pancasila. Dengan demikian, keberadaannya harus dijaga demi memastikan kondisi negeri ini akan semakin baik.

Penegasan tersebut disampaikan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian yang biasa disapa Alissa Wahid ini. Bahwa Pancasila merupakan sumbu kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia. Menurutnya, Pancasila sebagai titik temu atas perbedaan yang ada serta gagasan yang mengikat masyarakat. Oleh sebab itu, kapan pun dan di mana pun pembicaraan terkait Pancasila akan selalu relevan.

Alissa Wahid menilai, apabila bangsa Indonesia telah meyakini Pancasila sebagai sumbu kehidupan maka secara otomatis segala perilaku dan cara pandang dia terhadap bangsa dan negara akan mengacu kepada Pancasila. Dirinya menyebut bahwa beberapa negara telah mengakui kehebatan Indonesia dalam memformulasikan nilai. Bahkan, beberapa negara berupaya untuk meniru Indonesia, namun belum bisa direalisasikan hingga saat ini. “Pancasila akan selalu relevan selama negaranya tidak dibubarkan,” kata Alissa Wahid seperti dikutip NU Online dari tayangan Alissa Wahid: Penguatan Ideologi Pancasila, Kamis (25/05/2023).

Baca Juga:  Calon Presiden Diharap Beri Solusi bagi Kesejahteraan Guru

Selain itu, komitmen bangsa Indonesia terhadap Pancasila juga akan turut serta dalam mewujudkan iklim demokrasi yang sehat. Alissa yakin semua nilai di dalam Pancasila adalah bentuk nilai-nilai luhur yang dipilih oleh para pendiri bangsa. Dengan demikian, ketika dijadikan rujukan bersama, nilai yang diajarkan oleh Pancasila tersebut akan tetap relevan. “Intinya adalah Pancasila itu sumbu kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. Maka dia harus selalu dikalibrasi, diselaraskan, bagaimana menghidupkan nilai itu dalam konteks saat ini. Dan nanti di 100 tahun implementasinya berbeda tapi nilai-nilainya tetap sama,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Staf Khusus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Romo Benny Susetyo, selain dapat menjadi rujukan bersama, anak-anak muda dapat menjadi penatar Pancasila di lingkungan mereka masing-masing. Benny menilai, kalangan milenial belum sepenuhnya menyadari pentingnya Pancasila di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Anak muda itu sebagai penatar ke publik. Agar Pancasila di kalangan milenial bisa menjadi sebuah prestasi bagi mereka dan juga bangsa,” jelasnya belum lama ini. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA