Search

4 Wisata Religi Demak Kerap Dikunjungi Peziarah

Majalahaula.id – Jalan-jalan di Kota Demak belum lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke beberapa wisata religi di Kota Wali tersebut. Berikut beberapa wisata religi di Kota Demak yang sering dikunjungi para peziarah:

1. Museum Masjid Agung Demak

Museum Masjid Agung Demak didirikan tak jauh dari Masjid Agung Demak, tepatnya di sisi utara masjid bersejarah itu. Mudahnya akses ke museum tersebut memungkinkan wisatawan Masjid Agung Demak senantiasa menyempatkan diri singgah pula di Museum Masjid Agung Demak.

Sebagaimana dilansir museumindonesia.com, Museum Masjid Agung Demak memiliki banyak koleksi menarik terkait sejarah siar Islam di Pulau Jawa, seperti serat-serat dan kitab kuno yang ditulis oleh para wali. Di antara koleksi pustaka bersejarah itu terdapat kitab tulisan tangan tafsir juz 15-30 Alquran karya Sunan Bonang.

Disimpan pula di museum tersebut artefak terkait Masjid Agung Demak seperti beduk dan kentongan wali dari abad XV. Bahkan sakatatal atau saka guru Masjid Agung Demak yang konon dibikin Sunan Kalijaga dari tatal atau potongan-potongan kayu kecil juga disimpan di museum itu. Disimpan pula Pintu Bledeg karya Ki Ageng Sela.

Baca Juga:  Pintu Langit di Pasuruan, Bisa Melihat Keindahan Alam dari Atas

Peranti pendukung Masjid Agung Demak yang kini tidak lagi dipakai, seperti gentong Tiongkok dari masa Dinasti Ming dan gentong asal Campa, juga disimpan di museum tersebut. Divisualisasikan pula di museum itu bentuk masjid sejak 500 tahun lalu sampai dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada bangunan tersebut setelah direnovasi.

2. Makam Sunan Kalijaga

Makam Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga atau kerap pula ditulis dengan ejaan Kalijogo—adalah salah seorang dari wali sanga yang kerap pula ditulis dengan ejaan wali songo. Wali sanga atau wali sembilan itu dianggap sebagai tokoh sentral dalam catatan sejarah persebaran Islam di Pulau Jawa. Kalijaga dianggap istimewa di antara kesembilan wali tersebut karena kental memanfaatkan tradisi Jawa dalam penyiaran agama baru di tanah yang sebelumnya telah mengenal agama Hindu dan Buddha.

Kalijaga lahir dengan nama Raden Said, putra adipati Tuban. Meski lahir sebagai bangsawan di Tuban, ia dimakamkan di Demak, tepatnya di permakaman Kadilangu, Desa Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng). Makam salah satu dari wali sanga ini ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah setiap malam Jumat.

Sebagaimana dilansir nasirullahsitam.com, Makam Sunan Kalijaga tak akan sepi jika hari Kamis tiba. Dari pagi hingga malam makam tersebut selalu dipenuhi peziarah. Lantunan ayat-ayat Alquran dan doa terdengar dari berbagai sudut. Peziarah sebagian besar adalah para orangtua yang berasal dari berbagai kelompok pengajian.

Baca Juga:  Kota Lama Semarang, Nikmati Suasa Tempo Doeloe

3. Makam Syekh Abdullah Mudzakir

Makam Syekh Abdullah Mudzakir terletak di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), belakangan hari ini juga ramai didatangani wisatawan yang bermaksud melakukan wisata religius atau wisata ziarah ke Kabupaten Demak. Menurut cerita rakyat, Syech Abdullah Mudzakir sebagaimana dilansir wisatademak.wordpress.com, adalah seseorang pejuang kemerdekaan Indonesia.

Syekh Abdullah Mudzakir hidup antara 1900 hingga 1960-an. Ia berasal dari kampung Wringinjajar, Kecamatan Mranggen kemudian menetap dan menumbuhkan ajaran Islam di pesisir Pantai Sayung. Namun, kondangnya makam Syekh Abdullah Mudzakir tak semata-mata karena kiprahnya dalam penyiaran Islam, melainkan karena makamnya terbilang unik.

Makam Syekh Abdullah Mudzakir kini terletak di tengah laut sehingga tak sedikit wisatawan yang menjuluki objek wisata ini sebagai makam terapung. Makam ini sejatinya berada di daratan seperti makam lainnya. Namun karena abrasi, maka daratan di sekitar makam tenggelam oleh air laut.

Baca Juga:  Ini 4 Tempat Wisata di Parepare Bisa Jadi Rest Area

4. Makam Raja-Raja Demak

Makam Raja-Raja Demak di Bintoro menurut Babad Tanah Jawi merupaka kerajaan Islam pertama di Tanah Jawa yang muncul setelah surutnya pengaruh Kerajaan Majapahit. Posisi itu membuat raja-raja Kasultanan Demak menjadi penting dalam catatan sejarah siar Islam di Pulau Jawa. Tak heran, makam raja-raja Demak juga kerap menjadi tujuan para wisatawan penziarah yang singgah ke kabupaten Demak.

Makam raja-raja Demak, sebagaimana diulas tempatwisataunik.com, terletak di bagian utara Masjid Agung Demak, masih di Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Saat memasuk area dalam Masjid Demak, wisatawan harus memilih arah kiri sesampai serambi yang berada di kolam untuk tempat wudu untuk menemukan makam raja raja Demak terdahulu itu.

Makam raja-raja Demak itu terawat dengan baik karena adanya juru kuni yang selalu menjaga permakaman tersebut. Di permakaman itu, antara lain antara lain dikuburkan Pangeran Trenggono, Raden Patah, Syekh Maulana Maghribi, sampai dengan Arya Penangsang. Wisatawan bisa beristirahat di pendapa dan paseban yang menghadap permakaman jika mengunjungi objek daya wisata ini.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA