Majalahaula.id – Memasuki tahun politik para ulama di kalangan Nahdlatul Ulama terus memberikan memberikan seruan demi terciptanya suasana yang aman tentram damai dalam kehudupan berbangsa dan bernegara. Para Ulama mengingatkan agar para politisi yang sedang berkontestasi selalu berpolitik dengan mengutamakan kepentingan rakyat Indonesia.
Adalah Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat KH Abun Bunyamin yang menyerukan kepada politisi agar mampu menjalankan praktik politik yang benar-benar memiliki orientasi demi rakyat, bangsa, dan negara. Kepada semua warga Nahdliyin yang terlibat aktif di politik, Kiai Abun meminta agar memiliki niat ibadah dan niat untuk memperbaiki diri para pemimpin, sekaligus memberikan perbaikan pada kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. “Kami mengharap juga bahwa titik utamanya adalah menyejahterakan bangsa Indonesia, membebaskan dari kefakiran, kemiskinan, dan kebodohan,” katanya.
Kiai Abun Bunyamin juga menjelaskan ada 7 imbauannya kepada para politisi yang hendak mengikuti percaturan politik di dalam Pemilu, terutama pada pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah:
1. Hendaknya jaga etika dan sopan santun.
2. Jaga tindakan dan perilaku yang akan merugikan keutuhan dan persatuan bangsa.
3. Kegiatan politik adalah kegiatan yang mulia. Oleh sebab itu jangan dikotori dengan sesuatu yang tidak mulia.
4. Politisi supaya tetap menjalankan tugas sebagai politisi untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari kaum radikal, intoleran, dan kelompok-kelompok yang selalu merongrong Pancasila dan UUD 1945.
5. Pemilihan legislatif dan presiden itu dalam rangka fastabiqul khairat, artinya berlomba dalam kebaikan.
6. Jangan sampai melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma agama dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Jangan melakukan tindakan, ucapan, dan perbuatan yang akan merusak kesucian agama. Itulah yang disebut dengan politik identitas.