Surabaya, AULA
Majalah Nahdlatul Ulama Aula edisi Mei 2021 mengangkat persoalan yang menjadi kegelisahan masyarakat Indonesia. Edisi ini secara khusus Majalah Aula membahas soal Aksi teror di Indonesia yang kembali menjadi sorotan berbagai kalangan. Tidak hanya menjadi pekerjaan rumah aparat kepolisian, tapi juga organisasi kemasyarakatan (Ormas) keagamaan, maupun masyarakat umum.
Bom bunuh diri di depan Gereja Katerdral Makassar, Ahad, 28 Maret 2021, dan aksi teror yang dilakukan seorang perempuan bersenjata api di Markas Besar Kepolisian RI, Rabu, 31 Maret 2021, menjadi bukti nyata bahwa aksi teroris di Indonesia benar-benar nyata. Tidak hanya itu, pemahaman ideologi radikalisme juga masih menjadi ancaman bagi bangsa ini.
Peristiwa ini tentunya menjadi perhatian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ormas terbesar di Indonesia inipun langsung mengecam tindakan teroris yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faisal Zaini menilai, tindak kekerasan terhadap suatu perbedaan tak bisa dibenarkan. Karena, tindakan kekerasan bukanlan ajaran agama. “Setiap agama mengajarkan kepada kita cinta kasih antar sesama. Terlebih Islam sebagai agama menganjurkan nilai-nilai toleransi dalam beragama dan menebarkan perdamaian,” ujar Helmy dikutip dari Majalah NU Aula.
Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Daniel mendapatkan aliran dana dari 12 oknum berbeda, yang ditransfer dari lima negara berbeda pula. “Dia (Daniel) ini menerima beberapa aliran dana, ini aliran dana dari negara Trinidad Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali,” ujar Dedi.
Ia menyebut Daniel mulai mendapatkan aliran dana tersebut dalam kurun waktu Maret 2016 hingga September 2017. Berdasarkan penyelidikan kepolisian, dana yang terkumpul mencapai $ 28.921.89 atau Rp 413.169.857 yang ditransfer melalui Western Union. “Seluruhnya terkumpul Rp413.169.857,-. Mereka menggunakan sistem aliran dana western union,” ucapnya.
Dana Donasi bisa berupa zakat dan sedekah terikat maupun tidak terikat, terlebih di akhir bulan Ramadhan ini. Nah, bagaimana kita menyikapinya, dan dari mana suntikan dana mereka. Baca selanjutnya di Majalah Aula. (*)