Majalahaula.id – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Luthfi bin Yahya berpesan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut disampaikan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu saat memberi tausiyah kebangsaan yang dihelat Pemerintah Kabupaten Kediri di kawasan Simpang Lima Gumul, Jumat (12/5/2023) malam.
“Kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan pernah memberikan celah seujung rambut pun kepada oknum-oknum yang akan memecah belah bangsa dan umat,” kata pria yang akrab disapa Habib Luthfi itu dalam siaran virtualnya.
Sebelum tausiah kebangsaan digelar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menggelar Kirab Kebangsaan (Kirab Merah Putih) pada Jumat (12/5/2023) pagi. Kirab diikuti 4.539 peserta dari berbagai elemen masyarakat dengan membawa bendera Merah Putih berukuran besar.
Habib Luthfi mengatakan, kirab tersebut bukan sekadar membawa bendera Merah Putih, melainkan juga untuk mengingatkan bagi semua kandungan yang ada dalam Merah Putih, yakni kehormatan, harga diri, dan jati diri bangsa. “Bilamana kita merasa ada kehormatan pada diri bangsa ini, harga diri dan jati diri bangsa ini, pasti kita akan menghindarkan dari hal-hal sesuatu yang akan meruntuhkan kecintaan kita kepada bangsa dan Tanah Air ini,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia diperoleh dengan perjuangan yang berdarah, bukan karena hadiah. Oleh karena itu, perjuangan para pendahulu dalam menjunjung kehormatan, harga diri, dan jati diri bangsa sudah sepatutnya dijaga. “Kita sadar apa yang ada di dalam Merah Putih adalah kehormatan bangsa, harga diri bangsa, dan jati diri bangsa,” tegasnya.(Vin)