Search

Si Raja yang Akrab Dunia Muslim

Majalahaula.id – Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris dalam penobatan yang digelar di Westminster Abbey pada Sabtu (6/5/2023) waktu setempat. Raja Charles III ternyata merupakan sosok yang dekat dengan dunia Arab dan Muslim.

Kedekatan Charles dengan dunia Arab, membuatnya mempelajari Islam secara mendalam dan menghargai banyak ajarannya. Charles kerap menjadi peserta yang antusias dalam dialog antaragama.

Charles bahkan memberikan penghargaan OBE kepada warga negara Saudi Mohammed Abdul Latif Jamil, yang mengkurasi pameran Seni Islam di Museum Victoria dan Albert di London.

Begitu antusiasnya terhadap Timur Tengah, Charles mengatakan bahwa sebagian dari pengalaman hidupnya yang paling berkesan telah dihabiskan di padang pasir Hijaz.

Baca Juga:  Jaga Tradisi Keulamaan dan Keilmuan

Charles menganggap almarhum Raja Abdullah dari Arab Saudi sebagai teman pribadi. Saat Raja Abdullah wafat Januari 2015, Charles terbang ke Riyadh untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung sekaligus memberikan penghormatan terakhir.

Kekaguman dan kecintaannya pada Timur Tengah juga tercermin dalam lukisan cat airnya. Ia sering mengambil inspirasi dari Wadi Arkam dan Diriyah di Arab Saudi, serta Aqaba di Yordania.

Charles juga mendirikan banyak yayasan amal di Timur Tengah.

Pada tahun 2010, dalam pidatonya di Universitas Oxford, Charles berkata: “Dunia Islam adalah penjaga salah satu harta terbesar dari akumulasi kebijaksanaan dan pengetahuan spiritual yang tersedia bagi umat manusia.
”Pada saat Islamofobia dan xenofobia sedang meningkat di seluruh Barat, monarki Inggris yang baru memberdayakan komunitas Muslim, pendiriannya tak tertandingi oleh tokoh politik Barat lainnya.
Charles adalah salah satu dari segelintir orang yang secara terbuka menentang larangan burqa di Eropa dan mengutuk kartun Denmark yang menghina Nabi Muhammad.

Baca Juga:  Belajar Kerukunan dari Desa Bacang

Pada tahun 2020, dia mengunjungi wilayah Palestina untuk pertama kalinya dan mendoakan “kebebasan, keadilan, dan kesetaraan” bagi warga Palestina sambil berulang kali mendesak pemerintah Inggris untuk berbuat lebih banyak untuk memperbaiki kondisi dan standar hidup warga Palestina.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA