Majalahaula.id – Ketua Umum Partai Perindo ini mengaku siap untuk menjadi penghubung untuk menguatkan soliditas koalisi besar. Di mana ini merupakan gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). KIB terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP. Sedangkan KKIR adalah gabungan Partai Gerindra dengan PKB.
Ia menyebut, dirinya siap menjadi penghubung antara kedua kutub koalisi. Koalisi besar dinilai potensial karena kelima partai di dalamnya adalah pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Saya bisa menjadi salah satu fasilitator tentunya untuk mempersatukan kedua koalisi yang menjadi koalisi besar,” katanya di DPP Perindo, Jakarta Pusat, Jumat (14/04/2023).
Dirinya mengaku memiliki hubungan baik dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Sehingga, dirinya dan Partai Perindo dapat menjadi penghubung antara kedua kubu. “Yang jelas saya dengan Pak Prabowo hubungannya sangat dekat dan dengan Pak Airlangga juga hubungannya sangat dekat,” katanya. “Tapi tentunya juga ada yang lain ya, tentunya ada juga yang hubungannya sangat dekat,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai politik pendukung pemerintah saat ini, tengah mempersiapkan koalisi besar. Dimana di dalamnya, ada 2 kutub koalisi yang sudah terbentuk yakni Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB (Partai Golkar, PPP dan PAN), serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR (Partai Gerindra dan PKB).
Untuk mensolidkan kedua kubu koalisi menjadi koalisi besar ini, menurut pengamat politik Adi Prayitno, Partai Perindo bisa mengambil peran di dalamnya. Terutama menjadi penghubung.
Setelah Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan jajarannya sudah bertemu Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. “Saya kira rasional kalau Partai Perindo disebut-sebut partai yang menjadi penghubung antara KIB dan KKIR. Karena Partai Perindo kan bisa masuk ke semua kelompok politik, ke semua partai, bisa masuk ke Golkar, Gerindra dan seterusnya,” kata Adi Prayitno, Kamis (13/04/ 2023). Ini dilihat lantaran Hary Tanoesoedibjo yang dianggap bisa masuk ke semua level pimpinan partai politik di KIB dan KKIR. (Ful)