Majalahaula.id – Pemgakui terhadap kiprah Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini terus datang dari berbagai kalangan. Kali ini menerima replika Pilar Asoka dari Young Buddhist Associatoon Indonesia (YBAI). Replika diserahkan langsung oleh Dewan Pelindung YBAI YM Bhante Jayamedho Thera dalam acara buka bersama Safari Ramadlan 2023 di Padepokan Vihara Dhammadipa Arama, Kota Batu, Jawa Tumur, pada Kamis (06/04/2023).
Dikutip dari Instagram YBAI, pemberian replika Pilar Asoka ini atas seizin dari YM Bhante Jayamedho Thera karena Nyai Sinta Nuriyah bersama almarhum KH Abdurrahman Wahid merupakan sosok pahlawan panutan dalam memberikan contoh aksi nyata dalam kemanusiaan, toleransi, dan anti kekerasan. Istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu merupakan tokoh pertama yang menerima replika Pilar Asoka. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari komitmen dan kontribusinya dalam mengawal isu moderasi beragama dan terlibat aktif dalam aksi yang hingga jini terus menjadi konsentrasinya.
Menjelang Perayaan Waisak 2567 pada Juni 2023 mendatang, YBAI memberikan replika Pilar Asoka itu kepada sosok atau tokoh yang mempunyai visi dan misi mendukung serta menyukseskan moderasi agama dalam acara Vesak Festival 2023.
Dilansir situsweb Vihara Buddha Guna Bali, Pilar Asoka dibangun Raja Asoka, seorang Maharaja sepanjang sejarah India yang lahir sekitar 500 tahun setelah Buddha Parinibbana.
Pembangunan Pilar Asoka sebagai bentuk penghormatan Raja Asoka terhadap Guru Buddha Gotama. Sebab berkat Dhamma yang diajarkan-Nya menyadarkan sang raja untuk hidup sesuai Dhamma dari kekeliruannya membasmi sanak saudaranya dan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.
Pilar Asoka perlambang perdamaian dan kerukunan Umat Beragama sarat akan pesan Dhamma yang tertuang dalam ukirannya yang indah seperti Roda Dhamma yang melambangkan Kebenaran Mulia yang diajarkan Sang Buddha, gajah melambangkan kelahiran Bodhisatta dalam mimpi Ratu Siri Mahamaya Dewi.
Kemudian kerbau melambangkan tekad dan keperkasaan Pangeran Sidattha Gotama, kuda melambangkan Pelepasan Agung menunggangi kuda Kanthaka dan singa melambangkan Buddha adalah Raja Dhamma seperti singa sang raja rimba. Maharaja Asoka juga membuat dekret perdamaian dan kerukunan hidup beragama. (Ful)