Search

1 Juta Wirausaha di Tahun 2024

Majalahaula.id – Upaya pemerintah dalam menjadikan negara maju, salah satunya dengan mencetak wirausaha baru. Hal inilah yang disiapkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki yang menargetkan 1 juta wirausaha baru lahir di tahun 2024.

“Kita sekarang ingin melahirkan anak muda yang berpendidikan tinggi dan masuk ke bisnis. Kenapa kita perlu mendorong anak muda yang educated developed masuk ke bisnis? Supaya para pengusaha kita bisa bersaing di kancah dunia. Oleh karena itu, kita punya target 1 juta entrepreneur baru lewat program kewirusahaan,” katanya.

Teten mengatakan Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur andal karena dari jumlah UMKM yang cukup banyak mencapai 64 juta, tetapi sebagian besar masih berskala usaha mikro atau ekonomi subsisten.

Baca Juga:  Keuntungan Konversi Motor Listrik

“Yang perlu disiapkan adalah keinginan menjadi entrepreneur. Di negara maju rasio kewirausahaannya mencapai 10 hingga 12 persen. Indonesia harus mampu melahirkan anak muda berpendidikan tinggi yang masuk dunia bisnis, mendorong anak muda atau educated people berbisnis, supaya pengusaha kita bisa bersaing di kancah dunia,” ujarnya.

Teten mengakui masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan kerja keras untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju. Misalnya ekosistem yang terhubung ke digital agar para pelaku UMKM lebih mudah mengakses pembiayaan. Selain itu, UMKM juga perlu terhubung ke rantai pasok industri, menjadi pemasok komponen bahan baku, serta barang jadi. Sehingga UMKM tidak terpinggirkan dan tetap menjadi rantai pasok industri serta bagian dari industrialisasi.

Baca Juga:  Tips Memulai Usaha Bengkel

Teten menyebut, saat ini baru sekitar 7 persen UMKM yang masuk rantai pasok industri. Untuk itu perlunya didorong ekosistemnya dengan pembentukan KUR Klaster yang terhubung ke ekosistem digital ke rantai pasok. Sehingga memudahkan perbankan dalam memberikan pinjaman kepada UMKM. Termasuk mendorong konsolidasi usaha-usaha kecil ke koperasi.

“Pelaku usaha mikro susah naik kelas kalau berbisnis sendiri-sendiri, dengan bergabung ke koperasi akan memudahkan usaha mikro tumbuh berkembang. Belanja pemerintah sebesar 40 persen ke produk UMKM juga menjadi bagian dari ekosistem dalam menjamin UMKM punya captive market,” lanjutnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA