Search

Fikih Peradaban Diusulkan Masuk Materi Sekolah

Majalahaula.id – Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau gus Yahya ingin pemikiran fikih peradaban diajarkan di sekolah. yang ia gagas nantinya dapat diajarkan di sekolah atau madrasah yang berafiliasi dengan NU.

Hal itu ia sampaikan dalam Seminar Nasional bertema “Menafsirkan Kembali Gagasan Fiqih Peradaban dalam Perspektif Geopolitik Islam” di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

“Pada kurikulum madrasah-madrasah NU itu nanti sedang kita upayakan untuk memasukkan elemen pemikiran-pemikiran dalam fikih peradaban,” kata Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan elemen pemikiran yang tertuang dalam wacana fikih peradaban masih dibahas di internal PBNU hingga pada saatnya nanti siap diajarkan untuk siswa di sekolah.

Fikih peradaban, menurut dia, penting untuk ditanamkan melalui dunia pendidikan. Hal itu bisa menjadi landasan untuk mewujudkan masa depan peradaban dunia yang lebih baik.

Baca Juga:  Kader ISNU Diminta Transformasi Secara Profesional

“Penting sekali karena peradaban itu basisnya adalah pendidikan. Masa depan peradaban itu tergantung bagaimana kita mendidik anak-anak kita hari ini. Sehingga anak-anak kita harus dididik tentang wawasan masa depan peradaban yang lebih baik, mulia untuk semua,” kata dia.

Ia menuturkan nanti akan berkomunikasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI terkait rencana tersebut.

Gus Yahya mengatakan bahwa fikih peradaban merupakan platform yang disiapkan sebagai titik temu bagi para ulama yang saling berbeda pandangan dalam menyikapi hal-hal strategis di tengah peradaban manusia di dunia.

“Maka PBNU berikhtiar untuk menyediakan satu platform bagi para ulama yang mungkin saling berbeda pendapat untuk menemukan kata putus tentang hal-hal paling strategis di dalam kehidupan umat manusia ini di tengah-tengah masyarakat dunia yang penuh keragaman,” kata Gus Yahya dikutip.

Baca Juga:  Belajar Beragama Lewat Konser 1001 Malam

Sebelumnya, pada 6 Februari 2023, PBNU telah memulai pembahasan mengenai gagasan fikih peradaban dengan menggelar Muktamar Internasional Fikih Peradaban I di Surabaya melibatkan ulam berbagai negara di dunia.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA