SURABAYA – Peringatan Hari Santri, 22 Oktober 2018, diisi dengan Istighosah Kubro untuk Bangsa yang digelar pada Ahad, 21 Oktober. Dengan tema “Dedikasi Santri untuk Negeri”, kegiatan ini bertujuan, antara lain, pertama Indonesia dijauhakan dari musibah, seperti gempa, tsunami, yang imbasnya melukai dan membunuh banyak nyawa masyarakat.
Kedua pelajaran untuk mengerat kesatuan, karena ada banyak berita-berita hoax beredar terkait Pilpres, Pileg. Diimbau jangan sampai hajat 5 tahun ini memecah belah negara Indonesia.
Demikian ditegaskan Reza Ahmad Zahid, selaku Ketua Panitia Hari Santri, saat ditemui di Kantor PWNU Jatim, Selasa 9 Oktober 2018.
Menurut rencana, dalam Peringatan Hari Santri tersebut akan diisi beberapa agenda, salah satunya Istighosah Kubro yang dimulai pagi hari, mulai pukul 06.00 sampai selesai.
“Insya Allah akan dihadiri banyak kalangan kiai dan pemerintah,” kata Gus Reza, panggilan akrab Wakil Ketua PWNU Jatim ini.
Presiden RI Joko Widodo, Rais Am PBNU Kiai Miftachul Akhyar, mantan Rais Am PBNU Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Kiai Maimun Zubair, Ketua PWNU Kiai Marzuki Mustamar dan jajarannya, akan hadir. Setidaknya, diperkirakan ada 1 juta lebih umat Islam akan hadir memeriahkan Hari Santri di GOR Sidoarjo.
“Untuk menyambut hadirnya Presiden Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin di Jatim, kami membutuhkan banyak elemen-elemen. Mulai PWNU Jatim, PCNU Sidoarjo, Pemerintah Kabupaten Sidorjo, sahabat rakyat Indonesia, pesantren, dan jamaah pengajian.
“Alhamdulillah, Panitia dan kiai di struktur PWNU sangat antusias untuk memeriahkan Hari Santri. Sampai setiap hari kami adakan rapat,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya bersamaan dengan hadirnya mantan Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengadakan pertemuan di Hotel JW Marriott Surabaya. Pada kesempatan itu, jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim melakukan konsolidasi untuk menyambut Hari Santri, 22 Oktober 2018.
Rapat tertutup tersebut dihadiri oleh sejumlah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Pengurus Syuriah Cabang Jatim dan Ketua Tanfidziyah serta jajaran.
Dalam menyambut Peringatan Hari Santri yang merupakan momentum digelorakannya Resolusi Jihad PBNU pada saat itu, KH. Ma’ruf Amin menginginkan peringatan Hari Santri tahun ini lebih meriah dan mempunyai nilai ekonomis, strategis. Sesuai peran NU yang luar biasa dalam membela Negara.
Peringatan Hari Santri yang ditetapkan oleh Jokowi pada 22 Oktober 2015, diharapkan hari santri tahun ini mempunyai gema yang besar. “Untuk memperingatinya insyaallah Jokowi akan hadir pada 21 Oktober di Jatim,” tuturnya.
Kiai Ma’ruf menyebut, pemerintah sudah menyiapkan hadiah diantaranya ada umrah, 10 sepeda motor, 1000 sepeda onthel untuk diberikan kepada masyarakat yang hadir.
“Sumbangan hadiah itu bukan karena ingin cari sponsor. Tapi beliau mengeluarkan dana tersebut milik pribadi. Bukan pula dari dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kita doakan bersama semoga rezekinya bertambah banyak,” tambahnya.
Tidak kalah menariknya, tema yang diusung dalam peringatan hari santri adalah “Dedikasi Santri untuk Negeri”. Di dalamnya terkandung semangat santri memiliki peran aktif dan berkolaborasi dengan Negeri Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Lin)