Search

Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom

Majalahaula.id – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut secara resmi meluncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom. Peresmian diluncurkannya platform pelatihan berbasis digital ini digelar di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Menag Gus Yaqut menyampaikan, dengan diluncurkannya platform pelatihan digital tersebut diharapkan dapat memudahkan pembelajaran untuk pengembangan SDM di lingkungan Kementerian Agama. Menurutnya, jarak bisa jadi tidak ada maknanya jika Digital Learning Center ini bisa digarap dan dilaksanakan dengan baik.

“Dengan adanya Digital Learning Center ini, membuat kita lebih fleksibel dalam menentukan waktu kapan kita mau belajar, tidak tergantung pada waktu,” katanya.

Gus Yaqut juga menyampaikan bahwa hal tersebut bisa mempercepat dan mempermudah proses evaluasi atas pembelajaran pelatihan yang diberikan. Proses selama ini yang terkesan berbelit-belit dengan demikian kecil kemungkinan terjadi. Ia juga meminta agar hal tersebut diintegrasikan dengan perpustakaan Kemenag.
Aplikasi ini juga perlu diintegrasikan dengan aplikasi Pusaka Super Apps. Ia berharap dalam waktu sebulan hal tersebut bisa rampung. “Kita semua sudah sepakat, Pusaka satu-satunya super apps yang kita kembangkan di Kemenag,” katanya.

Baca Juga:  KPU Tetapkan 17 Partai Politik Peserta Pemilu 2024

Dirinya berharap hal itu dapat betul-betul bermanfaat dan melahirkan SDM unggul bagi Kemenag. Dengan platform tersebut nantinya dapat meningkatkan kapasitas pegawai. “Sehingga mampu melahirkan sumber daya unggul yang siap menerima tantangan seberat apapun di Kementerian Agama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Amien Suyitno menyampaikan bahwa Balitbang perlu bertransformasi dalam mengelola pengembangan SDM. Menurutnya, transformasi tersebut penting dilakukan untuk memangkas waktu dan proses pelatihan dan peningkatan konvensional yang selama ini dilaksanakan.

“Kalau konvensional satu ASN baru bisa ikut diklat harus nunggu 20 tahun. Dengan bertransformasi yang kita sebut Digital Learning Center, Open Online Learning/Course, yang tadinya masa tunggu 20 tahun, maka ASN kita bisa diklat kapanpun di manapun,” ujarnya.

Baca Juga:  KPU Gelar Uji Publik Rancangan Peraturan untuk Pemilu 2024

Amin juga menegaskan bahwa adanya transformasi digital ini memberikan efisiensi anggaran di Kemenag hingga Rp120 miliar. Sehingga dana anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk keperluan lainnya yang dianggap penting dan layak. (Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA