Majalahaula.id – Prof Dr Muhammad Nasih mengaku suka membaca Majalah AULA sejak usia belia. Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu mengaku terbiasa membaca Majalah AULA karena faktor orang tua dan tumbuh besar di lingkungan keluarga besar dengan basis Nahdliyin.
Ia menuturkan, orang tua dan sejumlah familinya sejak dulu memang aktif berkhidmat di Nahdlatul Ulama. Bahkan, mayoritas dari mereka merupakan pengurus Nahdlatul Ulama secara struktural, bukan hanya kultural. Karenanya, organisasi yang didirikkan oleh Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari bersama sejumlah ulama lainnya itu bukanlah hal yang asing kendati hidup di lingkungan urban.
“Jadi kan saya lahir dan kemudian besar di lingkungan yang sangat-sangat Nahdliyin. Artinya ya orang tua saya, kakak-kakak saya itu kan sudah sangat lama berlangganan Majalah AULA, karena beliau-beliau juga pengurus NU di daerahnya masing-masing,” ujar Prof Nasih.
Sebab hal demikian, dimana orang tua dan saudara banyak yang berkhidmat di NU, menjadikan dirinya turut bergabung di organisasi kemasyarakatan terbesar itu. Menurutnya, Nahdlatul Ulama merupakan ormas yang turut menjadi penyangga berdirinya bangsa Indonesia.
Terkait Majalah AULA, ia banyak mulai membacanya karena orang tua dan saudara banyak yang berlangganan majalah NU nomer 1 yang berkantor di kompleks Kantor PWNU Jatim itu. Tentu, hal-hal yang menjadi bahan bacaan keluarganya juga turut menjadi bahan bacaannya dalam kehidupan keseharian.
“Nah karena tentu saya banyak ikut di saudara-saudara, tentu apa yang sudah jadi langganan saudara-saudara juga tidak terlepas dari kehidupan saya, termasak Majalah AULA,” ungkap pria yang telah menjabat Rektor Unair sejak tahun 2015 hingga tahun 2025 mendatang itu.
Menurutnya, dalam kehidupan keluarganya Majalah AULA seperti layaknya santapan atau bacaan wajib sebelum membaca tulisan lainnya. Majalah AULA hanya kalah dari Al-Qur’an dan kitab-kitab agama. “Majalah AULA menjadi konsumsi yang ditanamkan setiap hari,” ucapnya.
Dirinya pun menyampaikan selamat dan sukses atas konsistensi Majalah AULA hingga saat ini. Ia berharap terus berinovasi agar pembaca tidak bosan, serta diupayakan dapat menggaet generasi muda. (Hb)