Majalahaula.id – Direktur Kursus dan Pelatihan (Dirsuslat), Wartanto mengatakan, pembelajaran perdana program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 resmi dijalankan. Program tersebut menyasar 7.910 peserta didik.
Dalam program ini, para peserta didik akan mendapatkan kurikulum yang mencakup pendidikan karakter kewirausahaan, pendidikan keterampilan, pemasaran dan akses permodalan, pengelolaan hasil usaha, dan keselamatan serta kesehatan kerja.
Seperti tujuannya, PKW adalah layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan sebagai bekal berwirausaha.
“Saya berharap program ini dapat mengubah pola pikir (mindset) peserta didik dari bekerja berubah menjadi membuka lapangan pekerjaan,” katanya dalam keterangan pers, Kamis 23 Maret 2023.
Ia mengharapkan peran pemerintah daerah dan unit kerja lainnya agar dapat bersinergi untuk membantu permodalan, pemasaran, dan pembinaan untuk merintis usaha.
“Pemerintah daerah ataupun unit kerja seperti perbankan dapat membantu permodalan peserta PKW,” tuturnya.
Ketua Pokja PKW Kastum, melaporkan bahwa program PKW tahap satu mendapatkan dana bantuan pemerintah senilai Rp47 miliar. “Untuk program PKW tahun ini hanya terdapat kategori silver. Pembiayaan kategori silver dengan rentang dana bantuan Rp 3 juta sampai Rp 6 juta/peserta didik,” tutur Kastum dalam laporannya.
Bukan hanya dana bantuan, peserta didik juga akan mendapatkan sarana dan prasarana pembelajaran yang disesuaikan dengan standar industri. Dengan demikian, lembaga penyelenggara PKW harus memiliki mitra usaha yang relevan dengan jenis keterampilannya.
Pelaksanaan program PKW di 2023 di lembaga penyelenggara dilakukan sepanjang Maret sampai November. Sementara itu, monitoring mulai dilakukan sejak Juni.
Sampai saat ini, lima besar jenis keterampilan pengajuan terbanyak PKW adalah tata busana, tata rias pengantin, desain grafis, pastry and bakery, dan barista. Kelima jenis keterampilan pengajuan terbanyak ini menandakan tren kebutuhan calon peserta didik pada keterampilan tersebut.