Search

2 Kiai NU Ngunduh Mantu

Majalahaula.id – Pekan ini dua kiai Nahdlatul Ulama melangsungkan pernikahan putra-putrinya. Pada Sabtu (11/03/2023) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Nyai Hj Hakimah Mashduqi menggelar resepsi pernikahan putranya, yakni Gus HM Mucharrar Al Maqdisi atau Gus Charrar. Resepsi pernikahan Gus Charrar dengan Ning Atikah Azzahra asal Pekalongan itu dipusatkan di kompleks Pondok Pesantren Miftachussunnah, jalan Kedung Tarukan Nomor 100, Pacar Kembang, Kota Surabaya.

Berselang sehari setelahnya, Ahad (12/03/2023), disusul pesta pernikahan putra Wakil Rais PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri dan Nyai Hj Noer Qomariyah, yakni Gus Shohibul Burhan yang berlangsung di Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo. Gus Burhan menikah dengan Ning Iftitakhur Rahmah yang merupakan putri H Muhammad Yusuf dan Hj Umi Khaidaroh.

Baca Juga:  Pengumuman Hasil Seleksi Petugas Haji Diundur

Sejumlah tokoh hadir dalam dua agenda tersebut, mulai dari tokoh NU maupun pejabat pemerintah. Salah satunya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama istrinya pada pernikahan putra Kiai Miftach.

Gus Yahya yang mewakili Kiai Miftach saat sambutan memohon doa restu kepada seluruh hadirin, kiai dan warga NU agar pernikahan Gus HM Mucharrar Al Maqdisy dengan Ning Atikah Azzahra mendapatkan berkah dari Allah SWT.

“Semoga kehidupan mereka berdua dikarunia kehidupan yang mardhiyyah, kehidupan yang sa’adah, kehidupan yang barokah. Semoga mereka terus bersama-sama, berkumpul bukan hanya di dunia, tapi juga nanti di surga Allah SWT dan tidak lupa mengajak kita semua,” katanya.

Baca Juga:  Memprihatinkan, Caleg Rela Lelang Ginjal demi Ongkos Kampanye

Sementara itu, Prof Ali Aziz yang sambutan dalam pernikahan putra KH Agoes Ali Masyhuri mengucap terima kasih atas kehadiran para undangan. Dirinya juga meminta bila ada kekurangan dalam agenda itu. Tak lupa, ia memohon doa restu atas pernikahan Gus Burhan dan Ning Tita.

“Mohon doanya agar ananda yang baru saja sah menjadi suami istri ini nanti menjadi anak yang seperti kita baca shalawat nabi itu, suami dan istrinya berakhlak haru seperti akhlak Rasulullah, diakui sebagai umat Rasulullah, dan tiada hari tanpa menyebarkan ajaran Rasulullah. Serta ananda berdua seperti yang disebut di dalam surat Al-Furqan ayat 74,” tandasnya. (Hb)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA