Majalahaula.id – Penyelesaian administrasi dan pelaksanaan program yang cukup baik, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang berhasil lolos dalam tahap final PWNU Jatim Award. Namun dalam presentasi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Sabtu (21/01/2023) lalu, juga mengungkapkan sejumlah keinginan dan rencana program lanjutan.
Seperti keinginan PCNU Sampang untuk memiliki rumah sakit sendiri. Hal itu bermula saat menghadiri kegiatan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sampang, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang, KH. Moh. Itqan Bushiri mengungkap mimpi besar NU Sampang mendirikan Fasilitas Kesehatan (Faskes) hingga Rumah Sakit.
Mulanya, Kiai Itqan Bushiri menjelaskan, Nahdlatul Ulama adalah jam’iyah dan jamaah. NU dalam jam’iyah ingin mengawal setiap kebutuhan masyarakat. Bagaimana dalam setiap kesulitan, Nahdlatul Ulama selalu hadir dalam setiap pelayanan termasuk kesehatan.
Disebutkan bahwa PCNU Sampang akan segerakan berdirinya fasilitas-fasilitas kesehatan di tingkat kecamatan. “Karena mimpi kita nanti, kita ingin mendirikan rumah sakit yang mampu menopang seluruh faskes di setiap MWCNU,” tuturnya kepada nusampang.com, Sabtu (17/12/2022) malam.
“Semoga kedepan warga Sampang, khususnya warga Nahdliyin tidak takut untuk tetap sehat,” imbuhnya.
Sebagai pendukung Program Satu Abad NU Percepatan Fasilitas Kesehatan, Gus Azmi Ansyah menyampaikan, PCNU dan MWCNU perlu belajar dari bawah untuk naik tingkat. Artinya boleh bermimpi membangun rumah sakit, tetapi satu hal yang perlu disepakati adalah perlunya belajar.
“Belajar memberikan pelayanan kepada masyarakat itu sangat berbeda dengan belajar memberikan pelayanan keagamaan kepada masyarakat. Kita warga Nahdliyin mayoroti memiliki kiai-kiai hebat, tetapi belum banyak mempunyai pemahaman dan kecakapan mengelola faskes,” jelasnya.
Maka dari itu, diinisiasilah bukan untuk membangun rumah sakit, tetapi dimulai dari langkah pertama yaitu fasilitas kesehatan, dengan harapan ketika sudah belajar lebih banyak keanekaragaman keilmuan, optimis pasti mencapai dengan mudah bagaimana membangun rumah sakit.
“Inisiasi awal kita sudah melakukan sosialisasi dan berdiskusi antara tim percepatan kesehatan dengan LKNU. Harapannya dengan waktu tidak lama kita sudah mulai untuk persiapan pelaksanaan pembuatan klinik-klinik pratama se- Sampang,” ungkap Gus Azmi.
“Semua yang kita lakukan perlu belajar dari langkah satu ke langkah kedua, berumpama berlari, tetapi sebelum itu kita harus mengikat tali sepatu, barulah setelah itu berlari. Jadi ada proses bersama-sama untuk pembelajaran,” pungkasnya.