Majalahaula.id – Wilayah Sumenep yang begitu luas. Menjadi potensial untuk memperkuat pembangunan. Begitulah yang dipaparkan dalam presentasi final PWNU Jatim Award, oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep. Mengingat mulai banyak pembajakan pabrik oleh pihak luar. Maka warga perlu dilindungi dengan adanya program pembagian 1500 Sertifikat Tanah secara gratis.
KH A Pandji Taufiq, Ketua PCNU Sumenep mengimbau kepada seluruh pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), pengelola pesantren, lembaga pendidikan, masjid dan mushala untuk menyambut program 1.500 sertifikat tanah wakaf gratis dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Pernyataan ini disampaikannya saat Bahtsul Masail Komisi Tanfidziyah PCNU Sumenep di Pondok Pesantren (Ponpes) Darun Najah Gadu Timur, Ganding, Sumenep, Ahad (12/02/2023) Minggu lalu.
Menurutnya, persoalan administrasi di tingkat kecamatan dan desa bukan menjadi beban Pengurus Cabang (PC) Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) Sumenep. Posisinya cabang adalah menindaklanjuti berkas dari MWCNU ke BPN.
“Mulai sekarang, perluas jaringan. Jikalau perlu MWCNU dapat membentuk tim khusus untuk mengurus program ini, atau mendirikan LWPNU. Posisi kami di cabang sudah siap membantu program unggulan dari BPN,” ujarnya.
Sementara itu, Mohammad Halili, Wakil Ketua PCNU Sumenep berbagi pengalaman saat menangani persoalan ini ketika masih menjabat sebagai Ketua MWCNU Bluto. Diceritakan, 3 tahun pertama persoalan diserahkan ke Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU), karena saat itu masih belum ada LWPNU di tingkat kecamatan.
“Selama 3 tahun tidak ada proyeksi, berkas terkatung-katung. Hingga akhirnya Kiai Pandji mensupport untuk dikerjakan sendiri. Tim kami tidak banyak, hanya saja prosesnya lama, karena leter C ada di tangan kepala desa yang lama. Seluruh tantangan yang rumit kami hadapi dengan penuh perjuangan,” ungkapnya.
Alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo itu mengimbau kepada pengurus untuk menyambut program ini dengan riang gembira. Caranya dengan mensosialisasikan kepada seluruh ranting, pengelola pendidikan dan masjid.
“Kalau perlu buat banner, kemudian letakkan di setiap persimpangan jalan agar diketahui masyarakat. Jarang sekali BPN memberikan kesempatan ini pada kita, manfaatkan program ini dengan baik, karena tidak dipungut biaya,” pinta Korbid LWPNU Sumenep ini.
Di saat yang sama Saiful Rizal, Ketua LWPNU Sumenep mengajak kepada pengurus MWCNU untuk bergerak mencari surat leter C yang ada di kantor desa dan mengurus Akta Ikrar Wakaf (AIW). Karena sebelum bulan Ramadhan, berkas sudah masuk ke BPN.
“Untuk mengurus AIW, harus menyertakan surat tanah atau bisa berbentuk letter C/sertifikat dengan melampirkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat keterangan tidak sengketa, surat keterangan wakaf dan pernyataan ahli waris. Jika sudah lengkap, diserahkan ke KUA untuk memperoleh AIW,” pungkasnya.