Search

Lagi, Bondowoso Dihantam Banjir Bandang

Majalahaula.id – Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso Jawa Timur kembali berduka. Wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi tersebut kembali diterjang banjir bandang. Banjir bandang menghantam sekitar pukul 18.30 WIB tepatnya pada Minggu (12/2/2023) malam.

Dua desa yang pada hahun 2020 terdampak banjir bandang akibat bencana serupa, yakni Desa Sempol dan Kalisat, kembali terendam lumpur. Petugas gabungan pun turun tangan untuk membersihkan lumpur di rumah-rumah warga, fasilitas umum dan sejumlah tempat lainnya.

Bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat dan sejumlah pejabat lainnya turun langsung untuk meninjau penanganan pasca banjir Ijen, Senin (13/2/2023). Total ada 95 rumah warga terdampak banjir, ditambah fasilitas umum seperti gedung pendidikan, Musala dan sejumlah bangunan lainnya.

Baca Juga:  MWC NU Dukun Menggelar Giat Penyembelihan Hewan Kurban Untuk Berbagi Dan Kebersamaan Di Momen Idul Adha 1444 H

Namun sebelum pembersihan material banjir selesai total, banjir susulan kembali menerjang Ijen sekitar pukul 13.00 WIB. Banjir bandang tersebut kemudian viral di media sosial. Tampak banjir membawa material lumpur, balok kayu juga batang dan dahan pohon.

Komandan Satgas Bencana, Letkol Inf Suhendra mengatakan, penyebab banjir berdasarkan pantauan kamera drone karena terjadi longsor di 14 titik. Menurut Suhendra, longsor tersebut akibat tingginya curah hujan di wilayah Kecamatan Ijen Bondowoso. “Dan ini dikhawatirkan bila curah hujan tinggi akan membawa material-material ini,” ujar Suhendra.

Menurutnya, banjir bandang Ijen juga berdampak pada bangunan madrasah. Untuk menanganinya, sebanyak 549 petugas gabungan diterjunkan. Kemudian ada empat alat berat, dapur umum, Damkar dan ambulance dikerahkan selama beberapa hari ke depan.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, relokasi semestinya sudah selesai pasca bencana alam pada 2020 lalu. Khofifah berharap relokasi segera dilakukan. Mengingat anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turun akhir 2022. “Jadi saya minta disegerakan relokasi,” tegasnya.

Baca Juga:  UKW PWI Malang Raya, Jadikan Pers Bermartabat

Gubernur Khofifah juga memutuskan, waktu tanggap darurat bencana banjir bandang Ijen ini selama 14 hari. Menurutnya evakuasi korban, pembersihan, pengungsian hingga pengiriman logistik harus dilayani dengan baik. Hasil peninjauannya, sudah ada dapur umum, lapangan bersama-sama disiapkan dinas sosial dan BPBD. “Baik provinsi maupun kabupaten,” imbuhnya.

Khofifah berharap Pemkab segera menyiapkan bangunan relokasi di daerah yang aman saat terjadi hujan intensitas tinggi. “Di sini ada Wabup dan BPBD untuk segera berkoordinasi dengan BPBD Jatim agar dukungan anggaran BTT (belanja tak terduga) bisa disegerakan,” pungkas mantan Menteri Sosial ini.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA