Majalahaula.id – Hingga kini, biaya yang harus dibayar calon jamaah haji Indonesia masih belum ada kepastian. Terjadi tarik ulur antara pihak pemerintah dengan wakil rakyat.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Diah Pitaloka berharap biaya ibadah haji 2023 berkurang menjadi Rp50 juta. Pemerintah sendiri mengusulkan biaya haji naik menjadi Rp69 juta. “Angka psikologisnya kami berharap jamaah Rp50 juta. Berarti harus turun kurang lebih Rp19 juta,” ujar Diah saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/01/2023).
Diah menjelaskan, komponen dalam penyelenggaraan haji harus dipertimbangkan lagi. Menurut dia, nominal biaya haji harus ditekan, tapi tanpa perlu mengurangi pelayanan terhadap jamaah haji. “Ini bagaimana nanti komponennya, kami upayakan turun tanpa mengurangi pelayanan,” ucap dia.
Lantas, bagaimana Kementerian Agama (Kemenag) selaku perwakilan pemerintah merespons desakan anggota DPR fraksi PDI-P tersebut? Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menegaskan belum bisa memastikan angka yang diharapkan Diah itu.
Hilman tak mau menyebut angka biaya haji baru sebelum berkunjung ke Arab Saudi. “Ah belum bisa. Bukan belum bisa, belum menyepakati nyebut angka. Karena kita tidak mau, ‘Pak, ini Kemenag sudah menyebutkan angka dan argumen begini’. Kita tidak mau menyebut angka baru sebelum semua fix, sebelum kunjungan ke Arab Saudi,” ujar Hilman ditemui terpisah.
Hilman menjelaskan, Kemenag masih terus mencari angka rasional sebelum penetapan biaya haji 2023. Pasalnya, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi biaya haji. Namun, dia memastikan pemerintah tidak berniat untuk memberatkan para calon jamaah haji. “Dan tentu saja Kemenag tidak ada konteks untuk memberatkan jamaah. Tapi kita berbicara juga, ini loh indikasi harga di luar negeri saat ini, seperti ini biaya untuk penerbangan transportasi udara tinggi,” tuturnya.
Hilman mengatakan pihaknya berharap mereka bisa mencari biaya haji yang terjangkau, sekaligus tidak membebani nilai manfaat dana haji pemerintah. “Karena saat ini harga-harga masih dalam kajian, minyak dalam kajian, kemudian biaya hotel di sana berbeda satu sama lain,” imbuh Hilman. (Ful)