Majalahaula.id – Masalah stunting menjadi perhatian lebih bagi pemerintah. Karenanya, sejumlah terobosan dilakukan demi memastikan bahwa anak-anak terbebas dari hal tersebut. Karena anak yang mengalkami stunting akan berbeda dengan kalangan lain, utamanya dalam hal prestasi dan perkembangan fisiknya.
Dan ternyata tidak hanya masyarakat biasa yang memiliki perhatian akan hal ini. Aktris seperti Nagita Slavina ternyata juga memiliki kekhawatiran sendiri jika buah hatinya mengalami stunting. Ia punya cara sendiri untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya agar tetap tercukupi.
“Kayaknya di rumah lihat berita stunting itu ketakutan, ternyata aku nggak sendiri,” katanya saat ditemui di agenda #KebaikanIsiPiringku, Jakarta Pusat, Jumat (27/01/2023).
Ibu dari Rafathar dan Rayyanza ini mengupayakan kebutuhan protein hewani kedua anaknya cukup dengan mengonsumsi telur. Selain itu, Nagita juga lebih memilih memasak makanan sendiri di rumah daripada jajan di luar. Dalam pandangannya, justru dengan memasak sendiri, banyak hal yang diperhatikan orang tua, termasuk kebersihan dan tentu saja kandungan gizi yang tersedia.
Siapa sangka istri Raffi Ahmad ini juga kerap menyajikan sayur daun kelor untuk anaknya di rumah. Nagita baru menyadari daun kelor sangat mudah diolah menjadi makanan dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Dan dirinya menyadari bahwa hal ini dapat dilakukan siapa saja, dalam hal ini para ibu saat berada di rumah.
“Ternyata daun kelor itu enak banget. Enak, mudah, nggak bosan. Ternyata anak-anak suka. Apalagi yang Rafathar itu agak susah ya, sayur. Tapi kelor dan bayam ini lebih mudah makannya,” tandasnya.
Dengan demikian dirinya mengajak sejumlah ibu rumah tangga untuk peduli dengan asupan gizi dari buah hatinya. Yang dapat dilakukan antara lain dengan memanfaatkan sayuran di sekitar rumah yang mudah untuk tumbuh seperti bayam maupu kelor.
Demikian pula yang tidak kalah penting adalah telor yang memang selama ini digandrungi anak-anak. Tinggal bagaimana mengemas makanan sarat gizi tersebut dengan pola dan kodel yang beragam sehingga akan lebih menarik bagi anak-anak. Jangan sampai anak tidak suka dengan makanan yang dibuat orang tuanya karena jajanan di luar cukup berbahaya. (Ful)