Search

Persembahan Lambang NU dari Perajin Ukir Sumenep

Majalahaula.id – Buna’i, salah satu perajin khusus cendera mata lambang Nahdlatul Ulama asal Sumenep memberikan kado khusus untuk peringatan 1 Abad NU. Perajin ukiran ini memberikan ukiran lambang NU untuk dipajang di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep Jawa Timur.

Menurutnya, kado spesial ini untuk memperingati usia NU yang akan mencapai 100 tahun. “Ukuran lambang tersebut 145 x 95 cm yang dibuat salama 10 hari. Jika dijual, biasanya kami mematok harga Rp2.100.000,” ungkap Buna’i.

Pemberian ini, lanjutnya, untuk ngalap berkah pada muassis NU dan ungkapan syukurnya atas kejayaan NU. Tanpa NU, Buna’i yakin negara asing tetap menjajah Indonesia. “Semoga NU tetap jaya dan pengurus NU diberikan kesehatan dalam mengabdi di jam’iyah yang mendapat doa dari Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan,” tutur alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ini.

Baca Juga:  Mencetak Kader Loyalitas Berintegritas Menuju 1 Abad NU

Buna’i adalah warga desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Jawa Timur. Selama ini, desanya dijuluki sebagai kota ukir. Sebab, mayoritas warganya adalah perajin yang juga Nahdliyin. Dari tangan terampil para perajin, banyak karya ukiran seperti lemari, kursi, meja, dipan, pintu, jendela, bahkan mimbar khatib diburu pembeli. Salah satu yang menjadi andalan perajin disana adalah cendera mata lambang NU.

Di kesempatan yang berbeda, Zubairi Karim Wakil Ketua PCNU Sumenep menyatakan, Buna’i sering mendapat pesanan dari pengurus NU, masyayikh, dan warga NU lainnya untuk membuat logo. Beberapa karya pahatannya dijadikan hadiah untuk tamu besar, seperti Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar sebanyak dua kali, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sebanyak satu kali dan beberapa tamu dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Baca Juga:  Fatayat NU Serpong Tangsel Bagi-Bagi Sembako Ramadlan

“Ia membuat logo NU karena mendapat kepercayaan dari Syuriyah. Hal itu karena ia juga pengurus di Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Sumenep. Mungkin itu alasan masyayikh mempercayai Buna’i guna mempermudah komunikasi,” ungkapnya.

Soal harga, kata Zubairi, ia tak mematok tarif yang mahal atau yang biasa ia jual. Terkadang memberi sovenir logo NU yang ukurannya kecil sebagai ungkapan terima kasih yang menpercayainya. “Bagi kami, Buna’i kader yang selalu siap membuat logo NU. Walaupun terkesan mendadak, ia tak pernah menolak dan tepat waktu finishing-nya. Semoga mendapatkan balasan yang lebih banyak dari Allah,” tandas Zubairi. (Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA