Majalahaula.id – Menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya pengurus di tingkat Nasional, Wilayah maupun Cabang saja yang berlomba memberikan persembahan. Pengurus di tingkat Kecamatan juga tak kalah antusias untuk memberikan yang terbaik untuk organisasi Islam terbesar ini. Seperti yang dilakukan pengurus Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Wonokromo Surabaya Jawa Timur , yang menggelar beragam kegiatan untuk ikut memeriahkan harlah 100 tahun NU.
Salah satu kegiatan andalan yang dipersembahkan MWCNU Wonokromo adalah ‘Gerakan Subuh Sehat’. Gerakan yang berjalan selama lebih dari 1 tahun ini adalah upaya untuk memakmurkan masjid maupun mushala. “Kami keliling dari masjid ke masjid dan mushala untuk Sholat Subuh berjamaah. Dalam kegiatan itu ada tausiah, ada juga pemeriksaan kesehatan sekaligus yabiasanya itu kita makan bareng-bareng disitu,” ungkap Ketua Tanfidziyah MWCNU Wonokromo Moch Unsi Fauzi kepada AULA Senin (9/1/2023)
Fauzi mengisahkan, “Gerakan Subuh Sehat” awalnya didasari keprihatinan pengurus MWCNU Wonokromo atas banyaknya kritik sumbang di luaran bahwa NU yang merupakan organisasi besar namun, masjid maupun mushalanya nyaris tidak pernah disambangi atau dibuatkan kegiatan. “Karena itu konsen kami untuk menjalin silaturrahmi dengan takmir-takmir masjid yang ada di wilayah kami. Dan Alhamdulillah seluruh masjid/mushala sudah kami datangi hampir 70 masjid yang ada di kecamatan Wonokromo. Kami sambangi setiap Ahad pagi, kita membawa tim kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan secara gratis sekaligus pemberian obat-obatan,” jelas Fauzi.
Ditambahkannya, menyambut 1 Abad NU ini pihaknya ingin menunjukkan keterlibatan mereka dalam membangun peradaban. “Bahwa NU tidak hanya membina umat di dalam bidang ibadah, tapi juga punya kemanfaatan lain di bidang sosial seperti Gerakan Subuh Sehat ini,” ungkapnya.
Tidak hanya “Gerakan Subuh Sehat’, MWCNU Wonokromo juga punya beragam kegiatan lain sebagai persembahan 1 Abad NU yang kesemuanya demi mendatangkan manfaat untuk Nahdliyin. “Kami punya program bersih-bersih masjid, saat pandemi masih tinggi kami juga melakukan penyemprotan desinfektan, bagi-bagi masker dan bakti sosial, juga saat erupsi Semeru kami juga melakukan penggalangan dana,” terang Fauzi.
Semua kegiatan itu, lanjut Fauzi, demi menunjukkan bahwa NU hadir di tengah-tengah masyarakat dan keberadaannya memberikan kebermanfaatan untuk umat. “Dengan menggelar kegiatan-kegiatan sosial kami membantah bila ada yang menyatakan NU hanya besar nama tapi nggak pernah hadir di masyarakat,” tegasnya.
Tak hanya kegiatan sosial, kegiatan seni dan pembinaan generasi muda juga digarap MWCNU Wonokromo. Pembinaan untuk anak-anak muda melalui majelis sholawat digelar MCWNU Wonokromo tiap hari Senin malam. “Setiap Senin malam anak-anak muda berkumpul tidak hanya melantunkan shalawat. Disitu mereka juga berdiskusi, juga kami berusaha menghadirkan narasumber untuk memberi materi tentang ke-NU- an, ekonomi, kesehatan dan Pendidikan,” pungkas Fauzi. (Vin)