Majalahaula.id – Mayoritas penduduk di Desa Pakem Kecamatan Gebang Purworejo, Jawa Tengah sebagai petani. Mereka memiliki budidaya melon golden berkualitas premium yang dijadikan sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD) Pakem. Budidaya melon di Desa Pakem ini bermodalkan anggaran dari dana desa setempat. Modal sebesar Rp60 juta digelontorkan pihak desa untuk membudidayakan melon berkualitas premium.
Kepala Desa Pakem, Sudarmaji menjelaskan, tipografi Desa Pakem yang berada pada kisaran ketinggian 250-700 meter di atas permukaan laut dinilai sangat cocok untuk ditanami melon. Selain untuk memperkuat ekonomi dan PAD di Desa Pakem, budidaya ini juga untuk progam ketahanan pangan di Desa.
Dalam budidaya melon ini, pihak desa bekerjasama dengan Kelompok Tani Muda Karya untuk mengelolanya. Sebanyak tujuh orang dari desa tersebut berhasil mengelola lahan milik desa seluas 600 meter persegi untuk dijadikan green house untuk sekitar 1.500 batang tanaman melon. Dalam satu batang melon ini diketahui dapat menghasilkan 1-2 buah melon kualitas premium. Sekali panen, Pemerintah Desa Pakem bisa menghasilkan 2.000-3.000 melon siap jual.
“Dalam hal ini (budidaya melon golden) kami sekaligus memberi contoh kepada para petani di desa agar dapat membudidayakannya secara luas dan bisa menjadi sentra melon di Kabupaten Purworejo,” kata Sudarmaji dikutip dari kompas pada Rabu.
Sudarmaji menyebut, tanaman melon mesti ditanam dengan tingkat kelembaban udara 50-70 persen. Suhu rata-rata yang cocok untuk budidaya melon berkisar 25-30 derajat celcius dengan curah hujan 1.500-2. 500 mm/tahun. Oleh karena itu, untuk pengaturan cuaca tersebut, budidaya melon golden ditempatnya menggunakan sistem green house. Green House untuk budidaya melon ini dibuka saat panen melon tiba.
“Kita mulai mengerjakan (menanam) mulai bulan agustus tahun 2022, dikelola oleh kelompok tani. Sedangkan, dibutuhkan waktu sekitar 65 sampai 70 hari untuk bisa dipanen melon golden tersebut,” ujarnya.
Sudarmaji menambahkan, tanaman melon dibudidayakan dalam polibag dengan media tanam cocopeat atau serbuk dari kulit kelapa ditambah arang sekam. Untuk di green house, penyerbukan bunga melon tidak dilakukan secara alami dengan bantuan serangga, melainkan perlu bantuan manusia untuk penyerbukan. Di samping itu, pihaknya berharap dapat memberikan contoh kepada masyarakat. Ia percaya Desa Pakem akan mandiri dengan produk melon golden ini.
“Kita berikan contoh dulu di masyarakat, hal ini akan memacu perekonomian di desa jika semua warga sudah mampu mencontoh apa yang kita lakukan,” tuturnya.