Majalahaula.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia memberikan rekomendasi pembukaan program studi (prodi) sarjana Kedokteran dan prodi Pendidikan Profesi Dokter atau program Profesi Dokter Universitas Negara Surbaya (UNESA).
Unesa dinyatakan layak membuka dua prodi tersebut setelah melakukan asesmen di lapangan oleh Ditjen Tenaga Kesehatan, Kemenkes, Rabu.
Dikutip dari laman resmi UNESA, visitasi oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementarian Kesehatan RI drg. Arianti Anaya, M.KM., bersama Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Dra. Oos Fatimah Rosyati M. Kes dan jajarannya.
Mereka melakukan peninjauan langsung gedung yang disiapkan untuk Fakultas Kedokteran yang ada di kampus Lidah Wetan.
Kemudian juga melakukan asesmen semua fasilitas dan laboratorium yang ada.
Setelah melakukan visitasi, Dirjen Tenaga Kesehatan mengatakan bahwa berdasarkan penilaian dari berbagai aspek terkait kesiapan Unesa termasuk berdasarkan kajian atas kebutuhan dokter di provinsi Jawa Timur serta strategi pemenuhan melalui Academic Health System (AHS), Unesa layak membuka prodi sarjana kedokteran dan program profesi dokter.
Ketersediaan dokter di Indonesia masih kurang dan persebarannya pun tidak merata, terutama untuk Indonesia bagi timur.
Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan per Juni 2022, Rasio jumlah dokter dengan jumlah penduduk adalah 0,42 dokter per 1.000 populasi.
Padahal standar WHO menetapka idealnya satu dokter per 1.000 populasi.
Dia menambahkan, terdapat 5% puskesmas yang tidak memiliki dokter, 50% puskesmas yang belum memiliki 9 jenis tenaga kesehatan secara lengkap, dan 42% RSUD kabupaten dan kota belum terpenuhi dengan 7 jenis dokter spesialis.
Secara rasio dokter spesialis sebesar 0,16/1.000 penduduk. Seharusnya rasionya adalah 0,28/1.000 penduduk.
Kurangnya dokter bisa menyebabkan banyaknya masyarakat yang tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar maupun spesialis sesuai dengan kebutuhan.
Diharapkan FK UNESA bisa menghasilkan dokter yang handal dan berkompeten sebagai bagian dari upaya mendistribusikan akses kesehatan yang merata di berbagai daerah.
Wakil Rektor Bidang Akademik Profesor Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., mengatakan bahwa gedung untuk Fakultas Kedokteran sudah siap.
Pun sebanyak 12 laboratorium (Lab) termasuk semua sarana dan prasarana sudah siap. Adapun laboratorium yang sudah disiapkan UNESA yaitu Lab Anatomi, Lab Patologi Anatomi, dan Lab Patologi Klinik.
Selain itu juga ada Lab Parasitologi, Lab Fisiologi, Lab Mikrobiologi, Lab Biokimia, Lab Histologi, Lab Osce dan Keterampilan Klinik Medis, hingga Lab Kesehatan Masyarakat dan Komunitas serta Lab Bioetika dan Humaniora Kesehatan.
“Setiap lab ini sudah dilengkapi fasilitas. Kemudian tenaga dosen juga sudah kami siapkan jauh-jauh hari dan ini didukung juga oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya,” terangnya.
Dia menambahkan, FK UNESA berbeda dengan yang ada di kampus lainnya yaitu memiliki muatan lokal olahraga atau bisa disebut kedokteran olahraga.
“Dalam perjalanannya, UNESA akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kota untuk mendistribusikan tenaga kesehatan di wilayah Indonesia timur,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UNESA Profesor Dr. Nurhasan, M.Kes., menyampaikan bahwa persiapan pendirian Fakultas Kedokteran sudah dilakukan jauh-jauh hari mulai dari administrasi hingga pengiriman berkas ke pusat termasuk ke Kemendikbudristek dan Kemenkes.
“Hari ini kami sudah dinilai dan dievaluasi terkait kesiapan UNESA dan tadi hasilnya sudah dinyatakan layak. Fakultas Kedokteran ini merupakan komitmen kami di UNESA untuk meningkatkan kualitas kesehatan,” ucapnya.
Dia berharap, Fakultas Kedokteran UNESA bisa mulai membuka penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024.
“Proses penerimaan mahasiswa baru nanti tetap mengikuti ketentuan pemerintah ada yang tes, non-tes dan mandiri,” tutur Cak Hasan.